Simbol Keharmonisan dan Kesejahteraan: Jenang, Kue yang Menyimpan Filosofi pada Tradisi Seserahan Pernikahan
Kue Tradisional Jenang untuk Tradisi Seserahan Pernikahan--
Makna filosofi yang Terkandung pada Jenang
Jenang merupakan salah satu kue tradisional yang wajib ada saat tradisi seserahan pernikahan adat Jawa. Makanan ini memiliki tekstur yang lembut dan lengket.
Tekstur ini didapatkan dari campuran tepung beras ketan. Pembuatan makanan ini sangat menguras tenaga terlebih proses pengadukannya membutuhkan waktu yang berjam jam.
BACA JUGA : Simak Yuk! 7 Seserahan Pernikahan Unik Adat Jawa: dari Pakaian Hingga Makanan, Semua Punya Makna!
Filosofi yang terkandung pada proses pembuatannya memiliki arti. Artinya adalah dalam menghadapi kehidupan rumah tangga tidak boleh putus asa dan tidak mudah.
Pembuatan kue ini juga dilakukan secara gotong royong bersama sama. Hal ini menandakan bahwa kelak dalam rumah tangga harus selalu bekerja sama.
Tekstur lengket dari kue tradisional ini memiliki makna dan doa yang mendalam. Terkhusus untuk mempelai pengantin agar selalu awet bertahan hingga mau yang memisahkan.
Bukan hanya itu saja, cita rasa yang manis dari kue tradisional jenang. Cita rasa ini menandakan bahwasanya semoga dalam menghadapi kehidupan setelah menikah selalu diberi kebahagiaan dan keharmonisan.
Banyak hal hal yang sangat menarik dalam tradisi seserahan pernikahan terutama yang berhubungan dengan adat. Salah satunya adalah kue tradisional Jenang pada adat Jawa.
Kue ini menjadi simbol dari doa dan harapan yang di panjatkan untuk calon mempelai. Terlebih filosofi yang terkandung merupakan kebaikan kebaikan untuk calon mempelai.
Terkhusus dalam membina rumah tangga kedepannya yang akan dihadapi. Dengan berbagai rintangan yang akan ditemui pengantin.
Demikian kue tradisional Jenang yang memiliki makna filosofi mendalam. Semoga bermanfaat.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: