Simbol Keharmonisan dan Kesejahteraan: Jenang, Kue yang Menyimpan Filosofi pada Tradisi Seserahan Pernikahan

DISWAY JOGJA - Tradisi seserahan pernikahan hampir disetiap ada. Bahkan tradisi ini seperti halnya sebuah kewajiban yang harus dilakukan mempelai laki laki.

Namun tradisi seserahan pernikahan biasanya dibarengkan dengan kue tradisional. Kue tradisional selalu dibawa saat seserahan.

Bukan sembarang kue yang dibawa saat tradisi seserahan pernikahan. Kue yang dibawa memiliki makna yang sangat mendalam bagi pengantin.

Salah satunya adalah Jenang, mungkin bagi sebagian orang sudah tidak asing lagi dengan kue ini. Jenang selalu ada di saat tradisi seserahan pernikahan pada adat Jawa.

BACA JUGA : Wajib Ada Di Tradisi Seserahan Pernikahan Adat Jawa, Semua Punya Makna Mendalam Di Kehidupan Setelah Nikah

Kue ini memiliki makna filosofi yang sangat mendalam bagi calon pengantin. Bahkan dijadikan sebuah doa dan harapan untuk pengantin.

Yuk simak berikut makna yang terkandung pada kue tradisional jenang untuk seserahan.

Proses Pembuatan Jenang

Kue tradisional yang merupakan sebuah hantaran wajib pada tradisi seserahan pernikahan adat Jawa adalah Jenang. Mungkin bagi sebagian orang sudah tidak asing lagi dengan kue ini.

Kue yang dibuat dari beras ketan ini memiliki proses yang cukup lama untuk pembuatannya. Untuk pengadukannya saja membutuhkan waktu sekitar 4 jam.

Proses yang terhitung lama dan butuh ketelitian ini menjadikan sebuah doa tersendiri untuk pengantin. Salah satunya agar selalu sabar menghadapi kehidupan setelah pernikahan.

BACA JUGA : Penasaran Tradisi Seserahan Pernikahan Adat Sunda? Simak Ulasannya Berikut Ini, Jangan Sampai Terlewat!

Kue ini berbahan dasar dari beras ketan yang sudah direndam terlebih dahulu. Kemudian dicampurkan dengan kelapa, gula merah dan gula pasir.

Kemudian di giling sambil dicampur dengan bahan yang lainnya. Makanan atau kue ini memiliki cita rasa yang manis dan gurih.

Sumber: