Cerita Petugas KPPS di Kota Tegal, 24 Jam Lebih Tidak Tidur Demi Sukseskan Pemilu

Cerita Petugas KPPS di Kota Tegal, 24 Jam Lebih Tidak Tidur Demi Sukseskan Pemilu

LOGISTIK – Alifia Yuwinda (kiri) bersama rekan KPPS menyerahkan logistik TPS 24 Kelurahan Kejambon ke PPS, Kamis siang, 15 Februari 2024.-K. ANAM SYAHMADANI/RADAR TEGAL -

TEGAL, DISWAYJOGJA - Penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 baik Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPD, DPR RI, DPR Provinsi Jawa Tengah, serta DPRD Kota Tegal selesai tengah malam, bahkan ada yang sampai pagi. Proses penghitungan suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) menyisakan cerita tersendiri bagi para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Alifia Yuwinda Nur Maulida, 22, akhirnya bisa tersenyum lega. Sebab, logistik Pemilu 2024 dari TPS 24 Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, secara resmi telah diserahkan kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kantor Kelurahan Kejambon yang beralamat di Jalan Wisanggeni, Kamis, 15 Februari 2024, sekitar pukul sebelas siang.

Alifia merupakan petugas KPPS yang bertugas di TPS 24 yang berlokasi di Jalan Kresna RT 4/RW 6, Kelurahan Kejambon. Menjadi petugas KPPS Pemilu 2024 merupakan pengalaman pertamanya. Menurut dia, menjalankan tugas KPPS tidaklah mudah.

BACA JUGA:TPS Unik di Kota Tegal, Pemilih Bisa Makan di Warteg dan Cukur Rambut Gratis

“Ini pertama kali, dan ternyata tidak semudah yang dibayangkan,” tutur perempuan berhijab itu.

Warga Kelurahan Kejambon tersebut menceritakan, penghitungan suara di TPS 24 semestinya berjalan lancar, tapi sempat tertunda karena menyelesaikan Formulir C Pemberitahuan dan Daftar Pemilih Khusus sampai akhirnya bisa diclearkan PPS. Menurut Alifia, petugas KPPS harus kuat dalam menjalankan tugasnya. Harus strong. Ini saya belum tidur selama 24 jam lebih,” ucap Alifia.

Meski mengaku tidak terbiasa begadang sampai pagi, Alifia merasa bersyukur mampu menyelesaikan tanggung jawabnya, terlebih antarpetugas bisa saling mendukung.

Sebelumnya tidak pernah begadang. Namun, alahamdulillah, karena disuplai vitamin jadi bisa melaksanakan tugas sampai selesai. Pihak kelurahan juga baik karena menyediakan snack dan kopi,” ujar Alifia.

BACA JUGA:Histeris, Pemilih Melihat Surat Suara Sudah Tercoblos di TPS 01 Desa Lemahduwur Adiwerna Tegal

Cerita lainnya disampaikan petugas KPPS di TPS 30 Kelurahan Kejambon Achmad Fatah, 38. Fatah memang telah cukup berpengalaman karena sudah tiga kali menjadi petugas KPPS, tapi baru kali ini dipercaya sebagai ketua.


MENATA DOKUMEN – Achmad Fatah (tengah) menata dokumen saat menyerahkan logistik TPS 30.-K. ANAM SYAHMADANI/RADAR TEGAL -

 

Sementara enam lainnya baru pertama kali menjadi petugas KPPS, sehingga belum mempunyai pengalaman dalam menjalankan tugasnya. Tantangan lain yang dihadapi Fatah adalah mengatasi ego rekan-rekannya yang mayoritas berusia muda. Dengan demikian, dia harus pandai-pandai mencairkan suasana.

Fatah mengakui, tantangan Pemilu kali ini cukup luar biasa, karena penghitungan baru bisa dimulai pukul tiga siang. Sebab, petugas harus mencari C Pemberitahuan salah satu pemilih yang ternyata jatuh tersapu angin dan itu cukup menyita waktu.

BACA JUGA:2 Pemilih Asal Brebes Meninggal saat Mencoblos di TPS Desa Negla dan Cenang

Menurut Fatah, penghitungan suara di TPS 30 yang berlokasi di Jalan Nusa Indah RT 1/RW 6, Kelurahan Kejambon secara umum berlangsung kondusif dan masyarakatnya mensupport.

Sama halnya Alifia, Fatah juga belum sempat tidur sejak bertugas dari pukul enam pagi Rabu (14/2) lalu. Fatah menjaga kondisi tubuh dengan makan buah-buahan dan banyak minum air putih. Semua itu dilakukan demi ikut serta mensukseskan Pemilu yang dilangsungkan lima tahun sekali ini.

“Kami ingin berpartisipasi menyukseskan Pemilu. Semoga presiden terpilih dapat mengubah Indonesia menjadi negara yang lebih baik,” harap warga Kelurahan Kejambon itu usai menyerahkan logistik TPS 30 ke PPS di Kantor Kelurahan Kejambon. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: