Partisipasi Pemilih Pilkada di DIY Menurun Dibanding Pemilu, Begini Kata KPU Mengenai Penyebabnya

Partisipasi Pemilih Pilkada di DIY Menurun Dibanding Pemilu, Begini Kata KPU Mengenai Penyebabnya

KPU DIY menjelaskan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 di DIY menurun dibanding Pemilu-beritajogja.com-

JOGJA, diswayjogja.id - Partisipasi Pemilih pada gelaran Pilkada Serentak 2024 di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menurun dibanding Pemilu Legislatif dan Pilpres.

Komisi Pemilihan Umum atau KPU DIY mencatat jumlah partisipan pilkada DIY 2024 hanya 70 persen.

Angka presentase tersebut berdasarkan tingkat partisipasi merupakan jumlah kehadiran dibandingkan jumlah daftar pemilih tetap.

“Laporan sementara ya, partisipasi pemilih rata-ratanya mencapai 70 persen. Tapi ini sebuah sebuah capaian yang kita syukuri, karena Pilkada berbeda dengan pemilu nasional, ada 5 surat suara. Faktor pendorong kehadiran dalam pemilu lain. Pilkada hanya 1 surat suara,” kata Shidqi, Kamis (28/11/2024).

BACA JUGA : Paslon Untoro-Wahyudi Akui Kekalahan di Pilkada Bantul, Datangi Paslon Halim-Aris Ucapkan Selamat

BACA JUGA : Wujudkan dan Dukung Iklim Hukum Berkeadilan, Dirjen Bea Cukai Sediakan Mekanisme Keberatan

Terhadap angka partisipasi pemilih yang paling tinggi adalah Kabupaten Bantul.

“Tapi angka partisipasi pemilih baru dapat dipastikan setelah selesainya tahapan rekapitulasi di tingkat kabupaten. Saat rekapitulasi ini masih di tingkat kecamatan,” ujar Shidqi.

Kendati demikian, KPU DIY mencatat bahwa dibandingkan dengan Pilkada 2017, Pilkada 2020, dan Pemilu 2024 angka tersebut dinilainya turun.

Pada Pilkada 2017 di Kota Yogyakarta dan Kulonprogo. Partisipasi pemilih di wilayah kedua itu mencapai 77 persen dan 80 persen.

Sementara pada tahun Pilkada 2020, tepatnya yang digelar di Sleman, Bantul. Saat itu, tingkat partisipasi di tiga wilayah itu rata-rata mencapai 80 persen.

Data tersebut disampaikan oleh Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU DIY, Sri Surani.

“Di Pilkada 2017 ada Kota Yogyakarta dan Kulon Progo tingkat partisipasinya di angka 77 persen, Kulon Progo di angka 80 persen. Kemudian di 2020 ada Gunungkidul, Sleman, Bantul di angka 80 lebih persen,” ungkap disapa Rani tersebut.

“Prediksi kami pada Pilkada 2024 di angka 70 persen tapi memang di bawah 80 persen, ini tentu partisipasinya menurun,” sambung Rani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: beritajogja.com