Kurangi Risiko dan Dampak Bencana, BPBD Kabupaten Tegal Sosialisasi Kebencanaan dan Mitigasi

Kurangi Risiko dan Dampak Bencana, BPBD Kabupaten Tegal Sosialisasi Kebencanaan dan Mitigasi

ANTUSIAS – Pelatihan mitigasi bencana dilaksanakan Pemerintah Desa Kemanggungan.-HERMAS PURWADI/RADAR SLAWI -

TARUB, DISWAYJOGJA - Upaya menyosialisasikan kebancanaan dan mitigasi kembali dilakukan BPBD atas ajuan pemerintah Desa Kemanggungan, Kecamatan Tarub. 

Kalak BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah melalui Kasubid Pencegahan Fajri menyatakan, mitigasi bencana merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat di kawasan rawan bencana.  

BACA JUGA:Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Satgas PB BPBD dan Damkar Digembleng Simulasi

Baik itu bencana alam, bencana ulah manusia maupun gabungan dari keduanya dalam suatu negara atau masyarakat," ujarnya, Selasa (9/1/2024). 

Ada empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam mitigasi bencana. Di antaranya tersedianya informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap kategori bencana. 

Sosialisasi dalam meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana. Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari serta cara penyelamatan diri jika bencana terjadi sewaktu-waktu dan pengaturan, penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana.

BACA JUGA:Bencana Alam Mengancam, 35 Persen Hutan Lindung Beralih Fungsi Jadi Lahan Pertanian

BACA JUGA:Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis hingga Sebesar 10 Juta, Simak Caranya Lengkap Disini

Adapun tahapan penanganan bencana diawali dengan mitigasi yang merupakan kegiatan sebelum bencana terjadi. Contoh kegiatannya antara lain membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan gempa, penanaman pohon bakau, penghijauan hutan. 

“Serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di wilayah rawan tersebut," cetusnya.

Tahapan kedua adalah kesiapsiagaan yang  merupakan perencanaan terhadap cara merespon kejadian bencana. Perencanaan dibuat berdasarkan bencana yang pernah terjadi dan bencana lain yang mungkin akan terjadi.

Tujuannya adalah meminimalkan korban jiwa dan kerusakan sarana-sarana pelayanan umum juga meliputi upaya mengurangi tingkat risiko, pengelolaan sumber-sumber daya masyarakat, serta pelatihan warga di wilayah rawan bencana.

"Tahapan ketiga adalah respons,  yang merupakan upaya meminimalkan bahaya yang diakibatkan. Tahap ini berlangsung sesaat setelah terjadi bencana. Rencana penanggulangan bencana dilaksanakan dengan fokus pada upaya pertolongan korban bencana dan antisipasi kerusakan yang terjadi akibat bencana," ungkapnya.

BACA JUGA:Cek Bocoran Spesifikasi Toyota Rush Hybrid 2024, Berevolusi Menjadi Mewah dan Premium

Tahapan akhir adalah pemulihan, yang  merupakan upaya mengembalikan kondisi masyarakat seperti semula. Pada tahap ini, fokus diarahkan pada penyediaan tempat tinggal sementara bagi korban serta membangun kembali saran dan prasarana yang rusak. Selain itu, dilakukan evaluasi terhadap langkah penanggulangan bencana yang dilakukan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: