Warga Diimbau Tidak Berikan Obat Sirup untuk Anak yang Sakit, Begini Tanggapan Sultan HB X

Warga Diimbau Tidak Berikan Obat Sirup untuk Anak yang Sakit, Begini Tanggapan Sultan HB X

Sultan HB X. Foto: Pemda DIY --

YOGYAKARTA, DISWAYJOGJA.ID – Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak terjadi peningkatan dalam beberapa bulan terakhir.

Dampaknya, Kemeterian Kesehatan RI telah mengimbau fasilitas kesehatan dan apotek untuk tidak meresepkan obat sirup kepada anak-anak.

Instruksi itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak.

BACA JUGA:6 Anak di DIY Meninggal Karena Gagal Ginjal, 2 Korban dari Bantul

Orangtua juga diminta untuk tidak lagi memberikan obat sirup saat anak sedang sakit.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta warga Jogja mematuhi instruksi itu demi mencegah kasus gagal ginjal pada anak.

"Sekarang hanya yang berupa sirup saja yang tidak boleh diberikan kepada bayi. Saat batuk, pakai (obat) sirup itu enggak boleh," katanya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis 20 Oktober 2022.

Untuk menentukan arahan serta kebijakan lebih jauh, Pemda DIY hingga saat ini masih menunggu hasil investigasi di tingkat pusat terkait penyebab pasti gagal ginjal akut misterius tersebut.

BACA JUGA:Gagal Ginjal Akut Serang 13 Anak di Jogja, Pemprov DIY Minta Bantuan Perguruan Tinggi

Menurut Dokter RSUP Sardjito Apalagi, kasus gagal ginjal akut tersebut bukan hanya ditemukan di DIY, tetapi juga banyak dijumpai di daerah lain di Indonesia.

"Ya baru itu saja (menghindari konsumsi obat sirup, red.), kami juga enggak bisa melangkah lebih jauh selama belum diketahui penyebabnya apa," ujar Ngarsa Dalem.

Terkait upaya deteksi dini untuk mencegah kasus tersebut berkembang di wilayahnya, Sultan menyerahkan teknis pelaksanaan kepada para tenaga kesehatan.

BACA JUGA:Yuk Daftar! Warga Jogja Nonkader Bisa Jadi Caleg PPP, Ini Syaratnya

"Secara teknis saya kan tidak tahu. Yang lebih tahu itu kan dokter karena saya bukan dokter, mau mengatakan apa ya enggak bisa. Hanya sekarang arahan dari pusat katanya (obat, red.) yang cair yang sifatnya sirup itu dimungkinkan itu penyebabnya, tetapi kan belum pasti," kata dia.

RSUP Dr Sardjito Yogyakarta sejauh ini telah menangani 13 anak penderita gagal ginjal akut. Enam anak di antaranya meninggal dunia, tiga sudah sembuh dan empat masih dalam perawatan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com