Hidangan Ikonik Khas Pulau Dewata Sebagai Tradisi dan Sejarah yang Melekat, Simak Ulasan Selengkapnya Disini
Lawar Bali--
Asal-usul Lawar secara pasti memang sulit dilacak, namun keberadaannya sangat erat dengan sejarah Bali. Salah satu teori menyebutkan bahwa Lawar Darah, khususnya yang menggunakan daging babi, memiliki kaitan historis dengan para pemuja aliran Bhairawa. Aliran Bhairawa, yang merupakan salah satu perwujudan Dewa Siwa dalam aspek peleburan yang menyeramkan, pernah berkembang di Nusantara, terutama pada masa Kerajaan Singosari di abad ke-12.
BACA JUGA : Deretan Restoran Jepang di Bali, Menunya Menggoda untuk Manjakan Lidah dan Perut
BACA JUGA : Mesti Dicoba! Inilah 8 Minuman Khas Bali Paling Enak, Unik dan Menyegarkan
Transformasi Ritual Samleh
Dalam upacara pemujaan (bernyadnya) pengikut Bhairawa di masa lalu, sering dipersembahkan hidangan berupa daging mentah dan darah binatang yang disebut samleh. Seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman, ajaran Bhairawa mulai ditinggalkan. Meskipun demikian, tradisi penyajian daging segar dan darah binatang mengalami transformasi. Konon, Lawar Bali adalah salah satu bentuk perwujudan modern dari tradisi kuno tersebut, yang kini dikombinasikan dengan unsur sayuran sebagai perwakilan alam, menyajikan kombinasi antara daging, darah, dan unsur vegetatif.
Klasifikasi Berdasarkan Protein Utama
Lawar Celeng
Sesuai namanya, jenis ini menggunakan daging babi (celeng) cincang sebagai bahan protein utama. Lawar Celeng merupakan salah satu Lawar tradisional yang paling sering dihidangkan dalam upacara adat dan keagamaan, termasuk upacara pernikahan hingga mepandes (potong gigi).
Lawar Siap (Ayam)
Menjadi alternatif bagi yang tidak mengonsumsi daging babi atau darah. Lawar Siap berbahan dasar cincangan daging ayam, dicampur dengan base genep, daun jeruk, dan kelapa parut. Jenis ini mudah ditemukan di restoran dan rumah makan yang melayani wisatawan.
Lawar Plek
Lawar yang awalnya menggunakan daging babi mentah. Namun, karena meningkatnya kesadaran kesehatan, bahan ini kini banyak diganti dengan daging sapi, dicampur dengan sedikit parutan kelapa.
Klasifikasi Berdasarkan Warna
Lawar Merah
Lawar yang menggunakan campuran darah segar mentah (dari babi atau ayam) dalam adonannya. Warna merah yang dominan menunjukkan penggunaan darah ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: