DLH Kota Yogyakarta Targetkan 13 Titik Timbangan Sampah Terpasang Akhir 2025, Siap Hadapi Lonjakan Nataru

DLH Kota Yogyakarta Targetkan 13 Titik Timbangan Sampah Terpasang Akhir 2025, Siap Hadapi Lonjakan Nataru

Pengendara sepeda motor melintas di kawasan Depo Kotabaru (Selatan RRI), Jalan Merbabu, Kota Yogyakarta, di mana terlihat sampah menumpuk hingga ke bibir jalan pada Jumat (26/9/2025) sore. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta terus memperkuat sistem pengelolaan sampah dengan memasang timbangan di seluruh depo dan menyiapkan strategi menghadapi potensi lonjakan volume sampah menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko, mengatakan hingga pertengahan November ini sudah terdapat delapan depo yang terpasang timbangan, dengan target 13 titik rampung pada Desember 2025.

“Semua depo operasional akan dilengkapi timbangan. Tujuannya untuk mengetahui data riil berat sampah dari penggerobak hingga warga, agar pengelolaan bisa lebih akurat,” ujarnya di Gedung DPRD DIY, Kamis (13/11/2025).

Menurutnya, sistem penimbangan ini juga akan membantu pemetaan timbunan sampah harian di setiap depo, seperti di Mandala Krida, Karang, THR Pura Wisata, Pringgokusuman, Nitikan, Kebun Binatang GL Zoo, Utoro Loyo, hingga Argolubang.

BACA JUGA :  Depo Sampah di Yogyakarta Mulai Kosong, Program Emberisasi Dinilai Berhasil Kurangi Bau dan Timbunan

BACA JUGA : Hasto Targetkan Kurangi 50 Ton Sisa Makanan per Hari, Tekan Timbunan Sampah di Depo

“Depo Argolubang meskipun kecil, kini sudah terpasang timbangan elektrik,” tambahnya.

DLH juga menegaskan kesiapan menghadapi potensi peningkatan volume sampah pada masa libur Nataru. Kota Yogyakarta masih mendapat dukungan dari DLHK DIY untuk pembuangan ke TPA Piyungan dengan kuota 300 ton per minggu hingga awal Januari 2026.

“Kuota ini kami optimalkan sambil memaksimalkan pengolahan di depo dan bekerja sama dengan pihak swasta seperti ITF Bawuran dan PT Jogja Olah Sampah (JOS),” jelasnya.

Selain itu, Ahmad Haryoko juga memaparkan progres pembangunan PSEL Regional DIY yang saat ini memasuki tahap finalisasi perjanjian kerja sama (PKS) antara empat pihak yakni Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Pemerintah DIY.

BACA JUGA : Darurat Sampah, DLH Yogyakarta Kosongkan Depo dan Tingkatkan Operasi UPS 24 Jam Mulai Hari Ini

BACA JUGA : Sri Sultan Minta Penanganan Serius Usai Penumpukan Sampah di Depo Katamso

“Target penyelesaian PKS pada November ini, dan groundbreaking diharapkan bisa dilakukan Maret 2026,” terangnya. 

Proyek PSEL ini akan dibangun di Dusun Ngablak, Piyungan, dengan kapasitas pengolahan awal 1.000 ton per hari, dan akan melibatkan Kulon Progo serta Gunungkidul pada tahun kedua agar volume mencapai 1.200 ton per hari.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait