DLH Kota Yogyakarta Targetkan 13 Titik Timbangan Sampah Terpasang Akhir 2025, Siap Hadapi Lonjakan Nataru
Pengendara sepeda motor melintas di kawasan Depo Kotabaru (Selatan RRI), Jalan Merbabu, Kota Yogyakarta, di mana terlihat sampah menumpuk hingga ke bibir jalan pada Jumat (26/9/2025) sore. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id
“Dengan kapasitas tersebut, potensi konversi energi listrik bisa maksimal. Target kami PSEL sudah bisa digunakan pada 2027, dan berjalan optimal pada 2028,” terang Ahmad.
Selain pengelolaan skala besar, DLH juga mengoptimalkan penanganan sampah spesifik seperti kasur melalui hotline layanan pengangkutan.
BACA JUGA : Fokus Kurangi Sampah 30 Ton per Hari, Wawan Ajak Sleman dan Bantul Kolaborasi Tangani Sampah Perbatasan
BACA JUGA : WALHI Soroti Proyek Pengolahan Sampah Energi Listrik di DIY, Sebut Berisiko Gagal
“Selama ini masyarakat bingung membuang kasur di mana. Kami punya hotline agar bisa dijemput, khususnya untuk kasur kapas. Untuk kasur pegas, kami masih mencari off-taker,” imbuhnya.
Dia juga menegaskan pentingnya trash barrier dan sistem ground seal di area pengendalian sampah seperti di Kali Opak, serta menyoroti keberlanjutan pengurangan plastik sekali pakai yang kini sudah mulai diterapkan di sektor ritel dan pasar tradisional.
“Pengurangan plastik ini masih berproses, tapi kami berharap kabupaten lain juga mengikuti langkah Kota Yogyakarta,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: