Sleman Pintar, Jurus Baru Pemkab Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan dan Kolaborasi Desa
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, memimpin rapat koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK) di Rumah Dinas Wakil Bupati Sleman, Selasa (11/11/2025). Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan TPK dari tingkat Padukuhan, Kalurahan, dan Kapanewon se-Kabupa--Foto: HO (Humas Pemkab Sleman)
BACA JUGA : Sleman Perkuat Program Rumah Tinggal Rakyat, Hampir 40 Ribu Unit Dibantu Sejak 2010
BACA JUGA : Ansyari Lubis Puji Perjuangan Pemain PSS Sleman, Tetap Puncaki Klasemen Championship 2025/2026
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sleman, Sarastomo Ari Saptoto, menjelaskan bahwa Pemkab Sleman menilai pendidikan merupakan kunci utama dalam memutus rantai kemiskinan.
Melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan, diharapkan generasi muda dari keluarga tidak mampu dapat memiliki peluang ekonomi yang lebih baik di masa depan.
"Pemkab Sleman telah menginisiasi sejumlah program untuk mendukung penanganan kemiskinan, salah satunya melalui program Sleman Pintar,” tuturnya.
Program Sleman Pintar, lanjutnya, memberikan kesempatan bagi masyarakat dari keluarga miskin untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dukungan ini tidak hanya berupa bantuan biaya, tetapi juga pendampingan agar peserta didik bisa menyelesaikan studi dengan baik.
“Melalui program ini, masyarakat diberi akses pendidikan yang lebih tinggi. Karena pendidikan adalah salah satu kunci utama penanggulangan kemiskinan,” imbuhnya.
BACA JUGA : 57 Penghuni Kos Sleman Negatif Narkoba, Operasi Terpadu Pulihkan Kampung Rawan Condongcatur
BACA JUGA : Fokus Kurangi Sampah 30 Ton per Hari, Wawan Ajak Sleman dan Bantul Kolaborasi Tangani Sampah Perbatasan
Ia menambahkan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada peran aktif pemerintah kalurahan dan masyarakat setempat untuk ikut menyosialisasikan dan memastikan bantuan tepat sasaran.
Ia berharap Sleman Pintar tidak hanya menjadi program administratif, melainkan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Kami harap program ini bisa disosialisasikan di daerah masing-masing. Semakin banyak masyarakat tahu dan terlibat, semakin besar pula dampaknya bagi penurunan angka kemiskinan,” ucapnya.
Selain sektor pendidikan, Pemkab Sleman juga berkomitmen memperkuat berbagai intervensi sosial lain seperti bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi keluarga, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa.
“Kami ingin pendekatan yang dilakukan bukan sekadar bantuan sementara, tapi perubahan yang berkelanjutan. Pendidikan menjadi pondasi utama menuju masyarakat Sleman yang mandiri dan sejahtera,” sebutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: