Dari Desa untuk Indonesia, Koperasi Merah Putih Bantul Wujudkan Ekonomi Rakyat dan Digitalisasi Usaha
Suasana Focus Group Discussion (FGD) Satgas Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Aula Bank Bantul, Senin (13/10/2025).--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BANTUL, diswayjogja.id - Setelah setahun berjalan, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Kabupaten Bantul mulai menunjukkan geliatnya.
Tak hanya sebagai wadah ekonomi kerakyatan, koperasi ini kini tumbuh menjadi jaringan usaha bersama yang menjangkau berbagai lini kebutuhan masyarakat, dari sembako, gas, hingga akses permodalan.
Ketua Kopdes Merah Putih Bantul, Yeri Windarmanto, menuturkan bahwa semangat anggota koperasi di lapangan saat ini beragam.
“Ada yang sudah berkomitmen penuh, ada pula yang masih dalam tahap awal. Selain itu, telah dibuka gerai sembako dan gas,” katanya dalam Focus Group Discussion Satgas KDMP di Aula Bank Bantul, Senin (13/10/2025).
Ia menyebut bahwa sejumlah kerja sama strategis juga telah dijalin, termasuk dengan PT Pupuk Indonesia yang mulai menyalurkan pasokan pupuk ke dua KDMP percontohan di Bantul, serta dengan Bank BRI yang mendukung akses permodalan dan transaksi keuangan koperasi.
Namun, menurutnya, keberlanjutan koperasi tidak akan tercapai tanpa dukungan anggota yang aktif.
BACA JUGA : Bupati Bantul Sebut Koperasi Desa Merah Putih Jadi Motor Pemerataan Ekonomi
BACA JUGA : Bantul Revitalisasi 75 Koperasi Desa Merah Putih, Langkah Nyata Bangkitkan Ekonomi Rakyat dari Akar Desa
“Kami menyadari, koperasi tidak dapat berjalan tanpa anggota. Karena itu, penambahan anggota menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa untuk sektor sembako, jaringan telewisata telah mulai menjalin kerja sama guna memperkuat distribusi bahan kebutuhan pokok di tingkat desa.
“Untuk sektor apotek masih dalam tahap penjajakan, antara lain dengan PT Kimia Farma dan PT Bunga Lawang,” jelasnya.
Ia menambahkan, hingga saat ini sudah ada 21 koperasi yang siap beroperasi penuh, sebagian besar dengan dukungan perizinan dari Dinas Tata Ruang. Hal ini diperlukan karena banyak kantor koperasi berdiri di atas tanah kas desa yang harus disesuaikan dengan aturan tata kelola aset daerah.
“Bulog juga turut terlibat dalam penyediaan logistik dan pasokan bahan pokok,” tuturnya.
BACA JUGA : Bantul Bersama Wujudkan Jogangan Rumah Warga Jadi Kunci Mengurangi Sampah 70 Persen
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: