Doa dari Sungai Gendol, Dandan Kali Tradisi Warga Lereng Merapi yang Jaga Alam dan Warisan Leluhur
Warga Kalurahan Kepuharjo bersama Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menanam pohon beringin di bantaran Sungai Gendol, Jumat (10/10/2025), dalam rangka upacara adat Dandan Kali atau Becekan sebagai simbol syukur dan pelestarian alam.--Foto: HO (Humas Pemkab Sleman)
BACA JUGA : Dorong Pengembangan Seni Tradisional Brebes, Kemenbud Dukung Inovasi Festival Kuliner dan Budaya
BACA JUGA : Warisan Budaya Lewat Rasa, Simak 5 Rekoemendasi Kuliner Khas Dayak Paling Wajib Dicoba
Sejak saat itu, upacara ini terus dilakukan secara turun-temurun sebagai pengingat akan kuasa alam dan pentingnya rasa syukur.
“Dulu para leluhur kita berdoa dengan tulus, dan hujan turun sebagai berkah. Kami ingin semangat itu tetap hidup, bukan hanya lewat doa, tapi juga lewat aksi nyata menjaga alam,” kisahnya.
Menariknya, tahun ini acara turut dimeriahkan oleh pementasan teatrikal 'Amurwa Kali Redi Merapi' yang mengisahkan asal-usul diadakannya Dandan Kali.
Melalui drama itu, warga diajak kembali mengingat kisah leluhur yang memohon hujan pada masa kemarau panjang, hingga kemudian hujan benar-benar turun sebagai tanda berkah.
“Kami sangat mengapresiasi dan merasa senang upacara adat Dandan Kali ini bisa kembali diadakan. Ini menunjukkan komitmen masyarakat Kepuharjo dalam melestarikan adat dan budaya lokal,” tutur Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, seusai menghadiri acara.
Menurutnya, keberlanjutan tradisi seperti Dandan Kali bukan hanya penting sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan sosial antarwarga.
BACA JUGA : Penertiban Bentor di Yogyakarta, Pemda DIY Percepat Program Becak Kayuh Tenaga Alternatif
BACA JUGA : Bantul, Pintu Gerbang Kebudayaan Istimewa: Festival Kethoprak Dorong Pelestarian Nilai Sosial dan Pendidikan
“Kami mendukung penuh kegiatan ini. Semoga masyarakat Kepuharjo selalu diberikan keselamatan, kesehatan, dan terus meningkatkan kekompakan serta kerukunan,” lanjutnya.
Bagi masyarakat Kepuharjo, Dandan Kali bukan sekadar ritual, melainkan bentuk penghormatan terhadap alam yang telah memberi kehidupan.
Doa dan sesaji yang dipersembahkan di sungai menjadi simbol hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan.
“Tradisi ini bukan hanya tentang memohon hujan, tapi juga mengingatkan kita agar selalu menjaga keseimbangan alam. Apa yang kita lakukan hari ini adalah warisan bagi anak cucu nanti," tambahnya menegaskan.
Upacara yang dihadiri ratusan warga itu berlangsung khidmat dan meriah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: