Tiket Rp15 Ribu Bisa Keliling Semua Pantai Bantul, Bupati Halim Ungkap Alasan di Balik Kebijakan Unik Ini
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menikmati suasana Pantai Pandansimo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (10/10/2025).--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BANTUL, diswayjogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul berencana menerapkan sistem tiket terpadu bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hanya dengan membayar Rp15.000, wisatawan bisa menjelajahi seluruh pantai yang berada di bawah pengelolaan pemerintah daerah Bantul.
Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih, menjelaskan bahwa kebijakan ini bukan sekadar soal tarif, melainkan strategi besar untuk menata kawasan wisata secara lebih terintegrasi.
“Jadi begini, tiket masuk ke kawasan wisata itu Rp15.000. Tarif ini berlaku untuk seluruh pantai, tanpa membedakan satu dengan yang lain,” katanya, Jumat (10/10/2025).
Menurutnya, harga tersebut telah dihitung agar tetap terjangkau bagi pengunjung, sekaligus memberi ruang bagi pengelola wisata untuk meningkatkan mutu layanan.
Selama ini, pengelola di lapangan kerap mempertahankan tarif rendah demi menarik wisatawan, namun langkah itu dinilai tidak cukup mendukung peningkatan kualitas fasilitas.
BACA JUGA : Realisasi PAD Pariwisata Bantul Baru 41,9 Persen, Pemkab Tetap Optimistis Capai Target Rp49 Miliar
BACA JUGA : Sri Purnomo Jadi Tersangka Kasus Hibah Pariwisata, Bupati Harda Tegaskan Hormati Proses Hukum
"Para pengelola di objek wisata tidak bisa terus mempertahankan harga yang terlalu rendah. Alasannya, mereka ingin menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan kualitas layanan,” tuturnya.
Ia menyebut, selama ini pengembangan kawasan wisata cenderung berpusat di pantai-pantai yang sudah ramai, seperti Parangtritis dan Parangkusumo.
Melalui kebijakan tiket terpadu ini, pemerintah ingin memperluas perhatian ke wilayah pantai lain agar pertumbuhan ekonomi merata di seluruh pesisir.
“Selama ini, fokus pengembangan memang banyak diarahkan pada kawasan yang sudah ramai. Nah, sekarang master plan-nya sedang dimatangkan bersama Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta,” ucapnya.
Dalam master plan tersebut, setiap pantai akan memiliki karakteristik dan daya tarik berbeda, tetapi seluruhnya dikelola di bawah satu sistem terpadu.
Pemerintah menilai, pendekatan ini akan memudahkan pengawasan, penataan infrastruktur, dan promosi pariwisata terpadu antarwilayah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: