UKS Diberdayakan, Disdik Sleman Sebut Sekolah Siap Kawal Kualitas Program MBG

UKS Diberdayakan, Disdik Sleman Sebut Sekolah Siap Kawal Kualitas Program MBG

pemeriksaan makanan bergizi gratis (MBG) di sekolah sebagai bagian dari upaya pengawasan program, Sleman.--Foto: HO (INT)

SLEMAN, diswayjogja.id - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Mustadi, menegaskan sekolah dan guru akan dilibatkan dalam pengawasan program Makanan Bergizi Gratis (MBG). 

Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah pusat yang mendorong Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) diberdayakan untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan bagi siswa.

“Saya belum tahu persis, ya. Tapi intinya OPD-OPD Kabupaten sudah dikoordinasikan oleh Pak Bupati dan Pak Sekda untuk bersama-sama mendampingi, termasuk sekolah ikut mengawasi,” katanya saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (3/9/2025).

Menurutnya, sekolah sebenarnya sudah memiliki mekanisme pelaporan terkait penyelenggaraan MBG. 

Formulir khusus telah tersedia dan dipakai secara rutin untuk pemantauan di setiap satuan pendidikan.

“Karena memang dari Dikdasmen setiap saat pun, bahkan untuk laporan, sudah ada form-nya. Jadi sudah ada form laporan tentang penyelenggaraan MBG di setiap satuan pendidikan. Itu sudah ada sejak beberapa waktu lalu," ujarnya.

BACA JUGA : Tragedi MBG di Sleman: 500 Siswa Keracunan, Data Dinkes dan SPPG Berbeda

BACA JUGA : Fakta Mengejutkan! Keracunan Massal MBG di Sleman Disebabkan Cemaran Bakteri dari Air Cuci Ompreng

Ia menekankan, pengawasan terhadap program MBG tidak hanya menjadi tugas pemerintah daerah atau penyedia makanan, tetapi harus menjadi tanggung jawab bersama. 

Guru dan pihak sekolah diharapkan berperan aktif untuk memastikan siswa menerima makanan yang layak konsumsi.

“Jadi memang MBG harus dikawal oleh semua pihak, termasuk sekolah dan Bapak-Ibu guru,” tegasnya.

Meski demikian, ia menambahkan, aspek teknis terkait kelayakan makanan tetap menjadi ranah Dinas Kesehatan. 

Ia menilai, secara normatif, penyediaan makanan dalam program MBG sudah mengacu pada standar gizi yang ditetapkan.

“Nah, gini. Kalau kaitannya lebih teknis memang nanti ranahnya Dinkes, ya. Tapi intinya, penyediaan MBG atau makanan setiap hari untuk anak-anak itu kan dari SPPG, dan di sana memang sudah ada ahli gizi. Setahu saya seperti itu. Jadi secara normatif, apa yang disediakan oleh SPPG lewat penyedia-penyedia mitra itu seharusnya sudah memenuhi standar gizi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait