14 Dapur MBG Yogyakarta Diawasi Ketat, Uji Kualitas Makanan hingga Sertifikasi SPPG
Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta saat melakukan pemantauan dan pengawasan di salah satu SPPG di Kota Yogyakarta, pihaknya memastikan makanan yang disajikan kepada siswa benar-benar aman, higienis, dan sesuai standar keamanan pangan.--Dok. Pemkot YK
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus memperkuat pengawasan terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memastikan makanan yang disajikan kepada siswa benar-benar aman, higienis, dan sesuai standar keamanan pangan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, menyampaikan pihaknya telah melaksanakan pelatihan keamanan pangan bagi para penanggung jawab dan penjamah pangan di Sentra Pangan Program Gratis (SPPG) yang tersebar di berbagai wilayah.
“SPPG wajib memiliki Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) agar semua proses pengolahan pangan siap saji dilakukan sesuai standar operasional prosedur,” ujar Emma saat dikonfirmasi, Selasa (30/9/2025).
Pengawasan dilakukan secara eksternal melalui inspeksi kesehatan lingkungan oleh tenaga sanitasi dari Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat.
BACA JUGA : Pakar Politik UGM: Program MBG Harus Diperbaiki, Bukan Proyek Bancakan
BACA JUGA : Belajar dari Dapur Umum Merapi, Sri Sultan Minta Penanganan MBG di Sekolah Lebih Serius
Proses ini meliputi pengujian kualitas udara, air, hingga bahan tambahan pangan yang digunakan.
“Pemantauan dilakukan sejak awal, mulai dari persiapan sarana, pemilihan bahan, proses memasak, pemorsian, hingga distribusi. Semua sesuai prinsip higiene sanitasi pangan agar hasil akhir aman dikonsumsi anak-anak,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Sukidi, menegaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pengawasan pangan, terutama untuk mencegah potensi keracunan pada siswa penerima MBG.
“Kami lakukan pengawasan harian di dapur MBG. Pemeriksaan pangan segar dari tumbuhan, hewan, hingga hasil perikanan, juga pangan olahan dilakukan secara organoleptik, dilihat dari rasa, warna, bau, dan tekstur,” jelas Sukidi.
BACA JUGA : Ibu Hamil Ikut Aksi Damai Tabuh Panci, Curhat Tak Mau Anaknya Jadi Korban MBG
BACA JUGA : Aksi Tabuh Panci di UGM, Suara Ibu Indonesia Tuntut Hentikan Program MBG
Pengawasan ini dilakukan berdasarkan instruksi dari Badan Pangan Nasional agar mutu dan keamanan pangan di SPPG tetap terjaga.
Ketua Tim Kerja Pengawasan Mutu Pangan DPP Kota Yogyakarta, Yuanita Ari Astuti, menambahkan bahwa pihaknya juga memastikan asal usul dan waktu kedatangan bahan baku yang digunakan di SPPG.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: