Dapur Rumah Tangga Capai 100 Ton Per Hari, Hasto Dorong Revolusi Pengelolaan Sampah Lewat MAS JOS

Dapur Rumah Tangga Capai 100 Ton Per Hari, Hasto Dorong Revolusi Pengelolaan Sampah Lewat MAS JOS

Pemkot Yogyakarta bakal membagikan ember dari rumah ke rumah, untuk menampung sampah dapur untuk diolah langsung atau diambil oleh offtaker seperti peternak atau pengolah maggot di Kelurahan Demangan, Kemantren Gondokusuman, Selasa (9/9/2025).--Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah menggelorakan program pengelolaan sampah yang lebih masif dan berbasis partisipasi masyarakat melalui inisiatif MAS JOS (Masyarakat Jogja Olah Sampah). 

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menekankan pentingnya revolusi mindset warga dalam menyikapi persoalan sampah, terutama dari dapur rumah tangga yang mencapai lebih dari 100 ton per hari.

“Kita perlu gerakan revolusioner yang mengubah cara berpikir. Bukan sekadar program teknis, tapi perubahan dari bawah. Kalau mindset masyarakat sudah terbangun, program ini bisa jadi gerakan masif,” ujar Hasto disela dalam mengampanyekan Program Mas Jos di Kelurahan Demangan, Kemantren Gondokusuman, Selasa (9/9/2025).

Hasto menyebutkan, contoh nyata seperti yang dilakukan warga Kelurahan Demangan bernama Ibu Asih yang mampu mengelola sampah di rumahnya sendiri, meski dengan lahan terbatas, menjadi inspirasi untuk digerakkan secara luas di seluruh kota.

BACA JUGA : Tinjau Program Mas Jos di Pakualaman dan Kraton, Hasto Komitmen Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

BACA JUGA : Tinjau Program Mas Jos di Pakualaman dan Kraton, Hasto Komitmen Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Sebagai bagian dari strategi, Pemkot Yogyakarta tengah melakukan roadshow ke 14 kemantren (kecamatan( untuk menyosialisasikan program MAS JOS sekaligus membagikan ember bekas cat dan gerobak sampah organik ke tingkat RT dan RW.

“Kami akan membagikan ember dari rumah ke rumah, dari RT ke RT. Ember ini untuk menampung sampah dapur agar tidak dibawa ke depo, melainkan diolah langsung atau diambil oleh offtaker seperti peternak atau pengolah maggot,” jelas Hasto.

Dia menuturkan pengadaan 600 lebih gerobak dan 2.000 ember harus selesai sebelum 7 Oktober, bertepatan dengan Hari Jadi Kota Yogyakarta. 

Kemantren dan kelurahan dengan kinerja terbaik dalam mendukung program MAS JOS akan diumumkan pada tanggal tersebut.

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Bakal Kembangkan Pengolahan Sampah di Lahan Kosong Kotagede

BACA JUGA : Warga Cokrodiningratan Ubah Sampah Rumah Tangga Jadi Tabungan Lewat Budidaya Maggot

Hasto menyebut pengurangan signifikan telah terjadi di sejumlah kecamatan. Contohnya Kemantren Wirobrajan dari 10 ton menjadi 6,8 ton/hari, Kemantren Keraton dari 13 ton menjadi 6 ton/hari, serta Kemantren Pakualaman dari 6,2 ton menjadi 2,8 ton/hari. 

Hasto juga menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah menyelesaikan sampah dapur, yang menyumbang 100 ton per hari dari total 140 ton sampah harian. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: