Gandeng Pihak Swasta, Pemkot Yogyakarta Realisasikan Perbaikan 39 RTLH Sepanjang 2025
Program Bedah Rumah tersebut menyasar warga yaitu rumah miliki Sri Anah, warga Gambiran 308 RT 40 RW 10, Kelurahan Pandeyan, Kemantren Umbulharjo, pada Minggu (7/9/2025). --Dok. Pemkot YK
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kembali melanjutkan program Bedah Rumah yang masih tinggal di hunian tidak layak atau Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyebutkan sejak masa kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Wawan Harmawan, program Bedah Rumah telah menyasar 39 RTLH di berbagai wilayah Kota Yogyakarta.
Hasto menekankan komitmennya untuk terus melanjutkan program tersebut hingga tuntas, di mana masih ada seribuan RTLH di Kota Yogyakarta.
“Harapan saya, program ini dapat terus digulirkan. Target kami selama periode kepemimpinan ini, seluruh RTLH di Kota Yogyakarta dapat diperbaiki, sehingga masyarakat benar-benar memiliki tempat tinggal yang layak,” ujarnya disela perbaikan dua rumah di Kemantren Umbulharjo, Minggu (7/9/2025).
BACA JUGA : Hasto Wardoyo Komitmen Selesaikan Problem RTLH dengan Semangat Gotong Royong
BACA JUGA : Wakil Gubernur DIY Resmikan Penanganan RTLH Terintegrasi, Upaya Realisasikan Pembangunan Infrastruktur
Kali ini, program Bedah Rumah tersebut menyasar dua warga di wilayah Kemantren Umbulharjo, yakni Sri Anah, warga Gambiran 308 RT 40 RW 10, Kelurahan Pandeyan, serta Pramono, warga Warungboto 803 RT 30 RW 07, Kelurahan Warungboto.
Berbeda dari program renovasi rumah pada umumnya, Bedah Rumah Pemkot Yogyakarta tidak menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Seluruh pendanaan dilakukan secara gotong royong melalui kolaborasi berbagai pihak termasuk perusahaan swasta.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan gotong royong seluruh warga serta para mitra. Dengan semangat kebersamaan ini, pengentasan rumah tidak layak huni di Kota Yogyakarta dapat segera terealisasi,” kata Hasto.
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Gencarkan Program Bedah Rumah Berbasis Gotong Royong
BACA JUGA : Warga Cokrodiningratan Ubah Sampah Rumah Tangga Jadi Tabungan Lewat Budidaya Maggot
Hasto menegaskan, program Bedah Rumah tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik bangunan, melainkan juga menjaga harkat dan martabat keluarga penerima manfaat.
“Rumah bukan sekadar tempat tinggal, tapi juga ruang tumbuh kembang keluarga. Dengan rumah yang layak, keluarga bisa lebih sehat, anak-anak bisa belajar lebih tenang, dan kualitas hidup warga meningkat. Itu yang menjadi tujuan utama dari program ini,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: