Jangan Takut Mural: JPW Ingatkan Polisi Yogyakarta Lebih Bijak Sikapi Ekspresi Rakyat
Sejumlah mural karya seniman jalanan menghiasi dinding kota Yogyakarta. JPW menilai mural adalah ekspresi rakyat, bukan ancaman bagi polisi.--Foto: IST
Ia menyoroti ketidakadilan dalam penertiban ruang publik.
Menurutnya, mural sering dianggap merusak estetika kota, sementara keberadaan baliho raksasa justru tidak pernah dipermasalahkan.
“Kalau ingin melihat keindahan Gunung Merapi misalnya, tertutup baliho-baliho segede gaban itu. Tapi kenapa mural justru yang dipermasalahkan?” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menilai mural yang muncul di Yogyakarta selama ini sejatinya membawa pesan moral yang konstruktif.
Banyak mural berisi kritik dan pengingat agar pemerintah lebih serius menyelesaikan persoalan bangsa dengan menyentuh akar masalah, bukan sekadar solusi jangka pendek.
“Bahkan, dari mural-mural belakangan ini, teman-teman hanya mengingatkan agar penanganan persoalan bangsa benar-benar menyentuh akar persoalan,” tegasnya.
Ia menutup pernyataannya dengan mengajak kepolisian untuk lebih bijak dalam menghadapi berbagai bentuk ekspresi rakyat.
Baginya, mural adalah cara sebagian orang untuk bersuara, sama halnya dengan demonstrasi atau menulis di media.
“Intinya, polisi di Yogyakarta tidak perlu khawatir atau reaktif berlebihan terhadap mural. Karena setiap orang punya cara berbeda dalam menyampaikan kritik maupun aspirasi. Jadi apa yang perlu dikhawatirkan?” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: