Jangan Takut Mural: JPW Ingatkan Polisi Yogyakarta Lebih Bijak Sikapi Ekspresi Rakyat
Sejumlah mural karya seniman jalanan menghiasi dinding kota Yogyakarta. JPW menilai mural adalah ekspresi rakyat, bukan ancaman bagi polisi.--Foto: IST
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Jogja Police Watch (JPW) meminta aparat kepolisian tidak perlu khawatir secara berlebihan terhadap karya mural yang belakangan marak muncul di berbagai sudut Kota Yogyakarta.
Menurut JPW, mural merupakan ekspresi sah rakyat melalui seniman jalanan dalam menyampaikan kritik maupun aspirasi terhadap kondisi bangsa.
Kadiv Humas JPW, Baharuddin Kamba, menegaskan bahwa mural tidak seharusnya diperlakukan sebagai ancaman hingga diminta untuk dihapus.
Ia menilai bahwa mural hanyalah media visual yang digunakan rakyat untuk berbicara di ruang publik.
BACA JUGA : Mural di Yogyakarta Dihapus, Seniman Sebut Pembungkaman Eskpresi Seni
BACA JUGA : Latihan Tim Elite Pro Academy PSIM Jogja Dimulai, Erwan Sebut Aset Tim Senior
“Karya-karya seniman seperti mural itu hanyalah bagian dari ekspresi rakyat. Jadi tidak perlu dikhawatirkan apalagi sampai meminta untuk menghapusnya,” katanya, Rabu (3/9/2025).
Menurutnya, sikap berlebihan dalam menghadapi mural justru kontraproduktif dan dapat memunculkan lebih banyak mural baru.
“Kalau mural diminta dihapus, dikhawatirkan akan muncul mural-mural lain, baik di tempat yang sama atau di lokasi lain. Jadi sebaiknya diberikan ruang berekspresi saja. Jangan terlalu reaktif lah,” tuturnya.
Ia juga menyarankan agar kepolisian membuka ruang dialog dengan para seniman jalanan ketimbang menempuh langkah penghapusan.
BACA JUGA : 5 Rekomendasi Wisata Bali Paling Cocok untuk Para Pecinta Seni dan Budaya, Simak Disini
BACA JUGA : Seniman dan Budayawan Yogyakarta Gelar Doa Bersama Lintas Iman, Bentuk Empati untuk Negeri
Jika memang ada persoalan terkait diksi atau bahasa yang digunakan dalam mural, Baharuddin menilai cara yang lebih tepat adalah melalui edukasi.
“Kalau memang diperlukan, mbok ya diundang saja ahli bahasa untuk menjelaskan bahasa yang santun itu seperti apa bagi seniman dalam membuat mural,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: