Pembangunan Taman Budaya Sleman Terganjal, Ishadi Zayid: Lahan Sudah Ada tapi Danais Belum Jelas

Pembangunan Taman Budaya Sleman Terganjal, Ishadi Zayid: Lahan Sudah Ada tapi Danais Belum Jelas

Upacara adat di Kabupaten Sleman, Kepala Dinas Kebudayaan Sleman, Ishadi Zayid, menyebut meski lahan sudah tersedia, pembangunan Taman Budaya Sleman terancam batal karena Danais belum jelas.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

Pemkab Sleman masih belum bisa memastikan target program kebudayaan pada 2025. 

Hal ini menyusul ketidakjelasan komposisi Dana Keistimewaan (Danais) yang akan dialokasikan, di tengah wacana pemangkasan hingga 40–50 persen. Pihaknya belum bisa berbicara banyak soal besaran Danais yang diterima tahun depan.

"Mungkin bisa tanya bagaimana komposisi Danais tahun ini, misalnya tahun 2025. Kita tidak bisa matur targetnya,” tuturnya. 

Menurutnya, penentuan Danais berada di tangan pemerintah pusat dan provinsi. Dengan kondisi yang masih penuh ketidakpastian, Pemkab Sleman memilih menunggu arahan resmi.

"Kalau misalnya kondisi turun seperti ini, ya kita tidak bisa bilang apa harus bagaimana,” jelasnya.

Ia menyebutkan, hingga kini belum ada kepastian apakah pemangkasan Danais akan berada di kisaran 40 persen atau bahkan 50 persen.

"40 persen, 50 persen, belum tahu,” sebutnya.

Karena itu, pihaknya tidak berani menyusun target rinci terkait program kebudayaan yang membutuhkan dukungan Danais.

“Kita hanya bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Kalau anggarannya turun, otomatis program juga menyesuaikan,” tuturnya.

Ketidakpastian Danais ini berpotensi berdampak pada sejumlah rencana besar, termasuk pembangunan Taman Budaya Sleman yang sudah lama digagas.

Dengan kondisi tersebut, keberadaan Taman Budaya Sleman sebagai ruang ekspresi seni dan budaya masih harus menunggu kepastian anggaran.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: