Siswa di Sleman Diduga Keracunan Makanan, Pemeriksaan Laboratorium Masih Berlangsung
Petugas medis Puskesmas Mlati II menangani siswa yang diduga keracunan makanan di Sleman.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BACA JUGA : Siap Dukung Program MBG, Dapur SPPG UNISA Yogyakarta Segera Beroperasi
BACA JUGA : Program MBG Perdana Digelar di Kabupaten Gunungkidul, Siswa Terlihat Sangat Antusias
Mereka memberikan cairan infus bagi siswa yang kondisinya cukup lemah dan obat-obatan yang sesuai gejala.
Selain itu, pihak puskesmas juga segera menghubungi pihak sekolah untuk memastikan jumlah siswa yang terdampak dan meminta agar orang tua diberitahu.
“Kami sudah menghubungi pihak sekolah, dan mereka menginformasikan kondisi sebagian siswa mulai membaik,” jelasnya.
Meski ada dugaan kuat bahwa kasus ini terkait keracunan makanan, Dedi menegaskan bahwa status keracunan belum dapat dipastikan.
“Kalau karenanya kan belum tahu. Karena kami baru patut dicurigai, pemeriksaan lebih lanjut tetap diperlukan,” ucapnya.
Sebagai langkah investigasi, petugas kesehatan telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi siswa untuk diteliti di laboratorium.
Proses ini bertujuan mengetahui apakah ada kandungan bakteri, virus, atau zat berbahaya dalam makanan tersebut.
Ia juga menyebut bahwa pihaknya belum memperoleh informasi yang pasti mengenai pola konsumsi makanan tersebut.
“Kami masih belum mendapat informasi apakah makanan itu disantap bersama di lokasi atau dibawa pulang,” tuturnya.
Koordinasi intensif dengan pihak sekolah terus dilakukan.
Setiap perkembangan kondisi siswa selalu dilaporkan untuk memastikan tidak ada kasus baru yang muncul secara tiba-tiba.
“Lebih tenang kalau pihak sekolah juga ikut mengawasi dan memberi laporan perkembangan,” imbuhnya.
Suasana di Puskesmas Mlati II pada hari itu cukup sibuk.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: