Kemasan MBG Sleman Dipastikan Aman, Dinkes Ingatkan Risiko Jika Air Tak Bersih
Petugas memeriksa kemasan makanan program MBG di Sleman yang dipastikan aman dan sesuai standar tara pangan, dengan catatan kebersihan air tetap dijaga.--Foto: HO (IST)
SLEMAN, diswayjogja.id – Pemerintah Kabupaten Sleman menegaskan bahwa kemasan yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah memenuhi standar keamanan pangan.
Meski demikian, kebersihan dalam penanganan kemasan tetap menjadi perhatian utama agar pangan yang disajikan benar-benar aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dr. Cahya Purnama, mengatakan bahwa aspek kemasan tidak bisa hanya dilihat dari bahan yang digunakan. Lebih dari itu, cara pengelolaan dan kebersihan juga menjadi faktor penting.
“Tadi sudah disampaikan Pak Kepala Dinas, jadi kemasan itu harus dijamin kebersihannya juga,” katanya, Jumat (19/9/2025).
Menurutnya, banyak risiko yang bisa timbul bila kemasan tidak dikelola dengan baik.
BACA JUGA : Dinkes Sleman Ingatkan Batas Konsumsi Makanan MBG, Risiko Rusak Picu Keracunan
BACA JUGA : Dinkes Sleman Pastikan Gejala Keracunan MBG Ringan, Epidemiologi Ditelusuri Menyeluruh
Misalnya, jika pencucian dilakukan menggunakan air yang kualitasnya kurang layak.
“Kalau kemasan dicuci dengan air yang kurang bersih, otomatis kemasan tadi juga berisiko,” jelasnya.
Namun, ia menegaskan bahwa secara bahan baku, kemasan yang dipakai untuk program MBG sudah sesuai dengan standar keamanan pangan.
“Oh, kalau bahan yang dipakai sudah dipastikan itu tara pangan namanya, artinya layak untuk makanan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program MBG tidak hanya fokus pada kandungan gizi makanan, tetapi juga menyangkut aspek kesehatan pangan secara menyeluruh. Hal ini sejalan dengan Penyelenggaraan Kesehatan Pangan (PKP) yang terus digulirkan oleh Dinas Kesehatan Sleman.
BACA JUGA : Begini Tanggapan BGN, Soal Surat Pernyataan MTSN 2 Brebes Wali Murid Dilarang Menggugat Jika Keracunan MBG
BACA JUGA : Tiga Kali Kasus Keracunan MBG di Sleman, Bupati: SOP Harus Tegas dan Transparan
“Program ini terkait dengan penyelenggaraan PKP, atau Penyelenggaraan Kesehatan Pangan. Diharapkan nantinya kalau sudah bergulir terus, kualitas penyelenggaraan pangan akan semakin baik,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa penyelenggaraan program MBG menuntut pengawasan menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan makanan, proses pengolahan, hingga penggunaan kemasan.
Semua tahapan harus sesuai standar agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan peserta didik yang menjadi sasaran program.
Menurutnya, aspek kemasan memang sering kali dianggap sepele, padahal kenyataannya bisa menjadi pintu masuk cemaran jika tidak ditangani dengan baik.
Oleh karena itu, setiap penyedia layanan MBG diingatkan untuk memperhatikan standar kebersihan air dan memastikan semua peralatan, termasuk kemasan, dicuci dengan benar.
Dengan pendekatan menyeluruh ini, Pemkab Sleman berharap program MBG tidak hanya berfungsi sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang bagi anak sekolah, tetapi juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya keamanan pangan.
BACA JUGA : SMPN 3 Berbah Sleman Tegaskan Profesionalisme, Dugaan Keracunan MBG Masih Dalam Investigasi
BACA JUGA : SMPN 3 Berbah Tegaskan Prosedur Ketat MBG, Semua Sisa Makanan Dikembalikan ke Sekolah
Penekanan pada aspek kemasan sekaligus menunjukkan bahwa detail kecil pun dapat berpengaruh besar terhadap kesehatan masyarakat.
Dinas Kesehatan Sleman memastikan bahwa evaluasi dan pengawasan akan terus dilakukan agar program MBG berjalan sesuai standar.
Dengan demikian, layanan gizi yang disediakan benar-benar aman, higienis, dan bermanfaat bagi tumbuh kembang anak-anak di Sleman.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: