YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengajak warga Kota Yogyakarta untuk tidak hanya memusatkan aktivitas wisata di Malioboro dan destinasi populer lainnya.
Dia mendorong masyarakat agar menjajal wisata di wilayah sekitar DIY seperti Gunungkidul, Kulon Progo, dan Bantul, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026.
Menurut Hasto, warga Jogja cenderung merasa jenuh jika berwisata ke tempat yang sama secara berulang. Malioboro, kebun binatang, hingga destinasi wisata dalam kota kerap dianggap kurang menarik bagi warga lokal karena sudah terlalu sering dikunjungi.
“Orang Jogja itu kalau ditanya mau wisata ke mana, ke Malioboro malas, ke kebun binatang juga malas. Padahal banyak pilihan lain yang bagus di sekitar,” ujar Hasto saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (23/12/2025).
BACA JUGA : Lalu Lintas Jogja Mulai Padat Sejak Akhir Pekan, Malioboro Dipadati Lebih dari 9.000 Orang
BACA JUGA : Tak Gelar Event Tahun Baru, Malioboro Tetap Hidup dengan Atraksi Seni Jalanan
Dia menyebut sejumlah destinasi alternatif yang bisa menjadi pilihan, seperti kawasan Girimulyo di Kulon Progo, Kebun Teh Nglinggo dan Perbukitan Menoreh di Suroloyo, hingga pantai-pantai di Gunungkidul dan Bantul.
“Kalau jenuh di Jogja, ayo ke Girimulyo, ke Kebun Teh di Suroloyo, ke Pantai Drini atau Samas. Parangtritis mungkin antre karena tahun baru, tapi masih banyak pilihan lain,” katanya.
Hasto juga menyinggung lonjakan wisatawan ke Yogyakarta yang dinilai lebih tinggi dibandingkan sejumlah destinasi lain, termasuk Bali. Menurutnya, faktor biaya dan akses transportasi menjadi penyebab utama.
“Banyak orang memilih Jogja karena lebih murah dan aksesnya mudah. Tol sekarang sudah sampai Prambanan, itu berpengaruh. Dari Jakarta ke Jogja bisa lewat darat atau kereta api dengan biaya terjangkau,” jelasnya.
BACA JUGA : Tak Ada Full Pedestrian, Malioboro Tetap Bisa Diakses Saat Nataru
BACA JUGA : Hasto Wardoyo Tegaskan Malioboro Tidak Full Pedestrian, Rekayasa Lalin Bersifat Parsial
Selain itu, efisiensi anggaran liburan masyarakat juga dinilai membuat wisata ke daerah dengan biaya tinggi dan penerbangan mahal mulai berkurang.
Dalam kesempatan yang sama, Hasto turut menanggapi kebijakan penataan pengamen di kawasan Malioboro. Dia menilai kebijakan tersebut sejauh ini berjalan cukup efektif karena memberikan kepastian bagi para pengamen.
“Pengamen sekarang mendapat kepastian tempat, kepastian waktu, dan kepastian pendapatan. Itu lebih baik daripada keliling tanpa arah,” terangnya.