Mahfud menyebut, proyek Kereta Cepat Whoosh memiliki nilai strategis tinggi bagi pengembangan ekonomi dan transportasi nasional. Namun, dia mengingatkan agar setiap kebijakan pembiayaan dan utang tetap diawasi secara ketat untuk mencegah penyimpangan.
BACA JUGA : Soal Pagar Laut dan Kasus Tanah, Mahfud MD: Jangan Tanggung, Harus Dituntaskan Menyeluruh
BACA JUGA : Imbas Penanganan KA Purwojaya, Perjalanan Kereta dari Yogyakarta dan Solo Terlambat
Diberitakan Disway National Network (DNN) sebelumnya, KPK meminta mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyerahkan data atau bukti terkait dugaan mark-up dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Permintaan itu disampaikan Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menanggapi pernyataan Mahfud MD yang mengaku bingung atas sikap KPK yang justru memintanya membuat laporan resmi.
“Jika memang Prof Mahfud memiliki data yang bisa menjadi pengayaan bagi KPK, kami akan sangat terbuka untuk mempelajari dan menganalisisnya,” ujar Budi kepada wartawan, Selasa (21/10/2025).
Budi menegaskan, KPK pada prinsipnya proaktif terhadap setiap dugaan tindak pidana korupsi, namun tetap membutuhkan informasi awal atau data pendukung untuk memulai proses penelusuran.
“Jika memang menemukan adanya informasi atau dugaan awal termasuk data-data dugaan tindakan korupsi, KPK mendorong masyarakat untuk menyampaikannya,” pungkasnya.