SLEMAN, diswayjogja.id - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) menggelar aksi demonstrasi di kawasan Boulevard UGM, Rabu (24/9/2025) sore.
Dalam aksi tersebut, sejumlah mahasiswa membawa seekor sapi yang terpasang foto wajah Presiden Prabowo Subianto, sebagai kritik tajam terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah.
Ketua BEM KM UGM, Tiyo Ardianto, menjelaskan bahwa penggunaan sapi dalam aksi ini bukan untuk menghina Presiden Prabowo Subianto, namun sebagai sebuah simbol.
"Sapi ini adalah simbol dari sumber nutrisi yang kita kenal dan hormati. Kami ingin menekankan bahwa isu nutrisi penting, tapi jangan sampai mengaburkan masalah konstitusional yang lebih besar," ujar Tiyo.
BACA JUGA : Heboh Surat Larangan Bongkar Dugaan Keracunan MBG di Sleman, Bupati Angkat Bicara
BACA JUGA : Ketua DPRD DIY Minta Pengawasan MBG Diperketat Usai Tiga Kasus Keracunan di DIY
Tiyo menyebut bahwa meskipun MBG diklaim selaras dengan misi Presiden Prabowo untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, program ini justru melanggar amanat konstitusi.
Pihaknya menuding bahwa MBG telah "merampas" anggaran pendidikan, dengan menyedot 44 persen dari porsi APBN untuk pendidikan, atau setara dengan Rp335 triliun dari total Rp757 triliun anggaran pendidikan.
“Konstitusi mengamanahkan 20 persen APBN untuk pendidikan. Tapi Presiden justru mengalihkan hampir separuh dari itu untuk MBG. Ini adalah pengkhianatan terhadap konstitusi,” tegasnya.
Lebih lanjut, BEM KM UGM juga menyoroti insiden keracunan massal yang dikaitkan dengan pelaksanaan MBG.
BACA JUGA : Sri Sultan Soroti Kasus Keracunan MBG di DIY, Minta Pengawasan Dapur Ditingkatkan
BACA JUGA : Kemasan MBG Sleman Dipastikan Aman, Dinkes Ingatkan Risiko Jika Air Tak Bersih
Sebanyak 6.542 anak Indonesia dilaporkan mengalami keracunan dan harus dirawat di rumah sakit akibat makanan yang disalurkan lewat program tersebut.
“Ini bukan hanya angka. Mereka adalah anak-anak manusia. Jika tidak ada evaluasi total terhadap MBG, maka sebaiknya program ini dibatalkan segera,” katanya.
Aksi diakhiri dengan seruan kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi total terhadap program MBG, menghentikan pelanggaran konstitusi, dan menegakkan hak atas pendidikan serta perlindungan keselamatan anak-anak Indonesia.