Jaga Warga Jadi Garda Terdepan Keamanan Lingkungan Pasca Kericuhan di Yogyakarta
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (1/9/2025), menyatakan bahwa keterlibatan langsung masyarakat dalam menjaga wilayah menjadi kunci utama dalam menciptakan kembali situasi yang kondusif.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) memberikan apresiasi tinggi terhadap peran aktif 'Jaga Warga' dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan pasca kerusuhan yang terjadi di kawasan Mapolda DIY.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, menyatakan bahwa keterlibatan langsung masyarakat dalam menjaga wilayah menjadi kunci utama dalam menciptakan kembali situasi yang kondusif.
“Jaga warga sangat peduli menjaga lingkungan, termasuk saat situasi memanas kemarin. Bahkan ketika kerusuhan terjadi pada 29 Agustus lalu di sekitar Polda, Jaga Warga dari berbagai penjuru – utara, timur, barat – khususnya dari Kabupaten Sleman, turut aktif menjaga situasi,” ungkap Noviar, ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, jaga warga tidak berdiri sendiri, tetapi bergerak bersama tokoh masyarakat, aparat keamanan, serta perangkat RT dan kelurahan.
BACA JUGA : Nayantaka DIY dan Jaga Warga Siaga Jaga Malioboro, Ikuti Dhawuh Sri Sultan HB X
BACA JUGA : Pemda DIY Perkuat Koordinasi Pasca Kerusuhan di Mapolda DIY, Ajak Masyarakat Laksanakan Jaga Warga
Dalam banyak kasus, kehadiran jaga warga menjadi elemen penting dalam meredam potensi konflik dan mencegah meluasnya gangguan keamanan.
Noviar juga menanggapi surat edaran terbaru dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait pengaktifan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling).
Pihaknya menekankan bahwa di Yogyakarta, sistem tersebut sudah berjalan aktif bahkan sebelum surat edaran diterbitkan.
“Siskamling di Jogja sudah berjalan di tingkat RT. Ada tim ronda, linmas, dan juga jaga warga. Bahkan budaya jimpitan sebagai bentuk partisipasi masyarakat masih terus berlangsung hingga sekarang. Ini menjadi bukti nyata bahwa keamanan di Jogja berbasis budaya gotong royong,” jelasnya.
BACA JUGA : Kumpulkan Lurah dan Jaga Warga di Acara Jogja Pandu Peradaban Nusantara, Ini Pesan Sri Sultan HB X
BACA JUGA : Sri Sultan Ajak Pejabat dan Masyarakat untuk Empan Papan dan Adu Rasa
Noviar juga menilai bahwa Yogyakarta bisa menjadi barometer nasional dalam hal partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.
Sistem sosial yang terbangun, seperti jaga warga dan jimpitan, merupakan kearifan lokal yang tidak hanya efektif, tetapi juga memperkuat kohesi sosial.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: