TPST Piyungan Tutup 2026, Pemkot Yogyakarta Targetkan Reduksi Sampah 100 Ton per Hari
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, di Kelurahan Patangpuluhan, Jumat (14/11/2025), menargetkan reduksi sampah hingga 100 ton per hari melalui pemilahan sampah organik, penguatan depo, dan pengurangan sampah dari hulu.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Menjelang rencana penutupan total Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan pada 2026, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai menyiapkan berbagai langkah darurat untuk mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan regional tersebut.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menekankan bahwa kota harus mempercepat pengurangan sampah dari sumbernya (hulu) karena kemampuan pengolahan internal Kota Jogja belum mencukupi dibanding total produksi sampah harian.
“Kami bekerja sama dengan provinsi, mendapatkan arahan dari Pak Gubernur untuk mengkondisikan bagaimana kota yang baru mampu mengolah 190 ton, sementara produknya 300 ton. Maka sisanya harus diselesaikan dengan mereduksi di tingkat hulu,” kata Hasto di Kelurahan Patangpuluhan, Wirobrajan, Jumat (14/11/2025).
Sebagai langkah konkret, Pemkot Yogyakarta mendorong pemilahan sampah organik secara masif di tingkat rumah tangga dengan sistem pengumpulan menggunakan ember.
BACA JUGA : RT 18 Patangpuluhan Jadi Percontohan Pemilahan Sampah Rumah Tangga di Kota Jogja
BACA JUGA : DLH Kota Yogyakarta Targetkan 13 Titik Timbangan Sampah Terpasang Akhir 2025, Siap Hadapi Lonjakan Nataru
Hasto menyebut hingga hari ini telah terkumpul 950 ember sampah organik, yang menurut perhitungan setara dengan sekitar 25 ton sampah yang berhasil dicegah masuk ke tempat pengolahan.
“Ini sudah mendekati 25 ton. Lumayan sudah mengurangi 25 ton,” ujarnya.
Hasto menargetkan pengurangan sampah dari hulu bisa mencapai 100 ton per hari, dan langkah ini ditekan secara maksimal hingga memasuki 2026, saat TPST Piyungan direncanakan berhenti beroperasi penuh.
Selain sampah organik, Pemkot Yogyakarta juga menargetkan pengurangan sampah dari sapuan jalanan yang kontribusinya bisa mencapai 25 ton.
BACA JUGA : Fokus Kurangi Sampah 30 Ton per Hari, Wawan Ajak Sleman dan Bantul Kolaborasi Tangani Sampah Perbatasan
BACA JUGA : Bupati dan Wali Kota Kompak Dukung Rencana Pengelolaan Sampah Terpadu DIY
“Jadi nanti sapuan jalanan juga target saya terkurangi sekitar 25 ton. Sehingga target saya untuk bisa mengurangi hampir 100 ton itu tercapai sampai Januari. Harapannya begitu,” jelasnya.
Hasto menyampaikan bahwa Pemkot “tahu diri” dan harus segera menyesuaikan diri dengan kondisi darurat persampahan yang akan semakin mendesak saat TPST Piyungan ditutup untuk pembangunan fasilitas baru.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: