Panen Raya Februari-April 2025 di Sleman, Diperkirakan Menghasilkan 85.729 Ton Gabah

Panen raya Februari-April di Sleman diperkirakan menghasilkan 85.729 ton gabah--iStockphoto
JOGJA, diswayjogja.id - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman telah memetakan wilayah yang berpotensi melakukan panen padi mulai Februari hingga April 2025.
Hasil pemetaan tersebut menunjukkan ada sekitar 85.729 ton gabah kering panen (GKP) diproduksi selama tiga bulan ke depan.
Plt. Kepala DP3 Sleman, Suparmono mengatakan angka produksi tersebut dihasilkan dari lahan seluas 13.439 ha.
“Produksi untuk gabah kering giling bisa mencapai 69.329 ton atau setara 39.381 ton beras,” kata Suparmono dikonfirmasi, Kamis (13/2/2025).
BACA JUGA : Wujudkan Swasembada Pangan yang Baik, Pemkab Bantul Targetkan Program Tanam Padi Selesai Akhir Februari
BACA JUGA : DP3 Sleman Terus Berupaya Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Petani, Tingkatkan Kualitas Produksi Padi
Suparmono mengaku Perum Bulog akan menyerap sekitar 40% produksi padi tersebut atau setara 11.229 ton beras.
Pada Selasa (4/2/2025), DP3 Sleman, Perum Bulog Kantor Wilayah Yogyakarta, DPD Perpadi Sleman, dan Kodim 0732/Sleman telah menandatangani komitmen bersama mengenai penyerapan gabah petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP).
Perum Bulog juga wajib menyerap 3 juta ton beras hingga April mendatang. Pasalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras dalam negeri pada Februari hingga April mengalami surplus. Ada sekitar 4 juta ton beras.
Adapun tata cara pembelian gabah petani mengacu pada Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 17 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pengadaan Gabah Kering Panen dan Beras untuk Cadangan Beras Pemerintah.
BACA JUGA : Selamat Tinggal Konvensional, Petani di Bantul Mulai Tanam Padi dengan Mesin Transplanter
BACA JUGA : Gerakan Tanam Padi, Upaya Pemda DIY Tentang Komitmen Keberlanjutan Sektor Pertanian di Yogyakarta
HPP untuk GKP saat ini sebesar Rp6.500 per kilogram (kg). Ketentuan harga gabah tertuang dalam Keputusan Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang perubahan atas PHP dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
“Dalam aturan itu ada mandat agar Bulog menyerap harga gabah petani dengan HPP Rp6.500 per kilogram. Ketentuan ini menggantikan perincian harga sebelumnya, yang memperhitungkan beberapa syarat seperti kualitas kadar air hingga derajat sosok. Ketentuan rafaksi sudah tidak berlaku lagi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com