Gerakan Tanam Padi, Upaya Pemda DIY Tentang Komitmen Keberlanjutan Sektor Pertanian di Yogyakarta
Gerakan Tanam Padi untuk beberapa wilayah yang terkena banjir di Poncosari, Bantul-Foto by rri.co.id-
JOGJA, diswayjogja.id - Pemerintah Daerah DIY menegaskan kembali komitmen penuhnya dalam mendukung keberlanjutan sektor pertanian.
Dan Gerakan Tanam Padi Akibat Genangan Banjir di Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul yang diinisiasi Kementerian Pertanian RI kali ini menjadi momen berharga bagi para petani.
Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur DIY pada Rabu (15/01).
Gerakan Tanam Padi Akibat Genangan Banjir ini juga sebagai momentum berlangsungnya agenda panen, sekaligus penanaman kembali padi sebagai langkah strategis menjaga ketahanan pangan.
“Kami percaya, bahwa petani adalah pilar ketahanan pangan, sekaligus motor penggerak ekonomi daerah dan negara. Semoga segala upaya kita dalam mengembangkan sektor pertanian berjalan lancar, sebagai pilar kedaulatan bangsa, seiring menghadirkan kesejahteraan bagi para petani yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan Indonesia,” ungkap Sri Paduka.
BACA JUGA : Meriahkan HUT Kabupaten Brebes ke 347, RSUD Gelar Khitan Massal Diikuti 137 Anak
BACA JUGA : Meriahkan HUT Kabupaten Brebes ke 347, RSUD Gelar Khitan Massal Diikuti 137 Anak
BACA JUGA : Anggarkan Rp13,19 Miliar, Kawasan Kumuh di Terban Kota Yogyakarta Jadi Layak Huni
Bantuan untuk Para Petani
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian RI, Andi Arman Sulaiman mengatakan, Presiden RI, Prabowo Subianto telah berpesan untuk selalu membantu petani.
Karenanya, begitu ia mendengar 200 ha lebih lahan persawahan di Bantul tergenang banjir, ia langsung meminta segera adanya bantuan.
“Saya sudah dipesankan Bapak Presiden agar jangan biarkan petani berjalan sendirian. Karena itu, saya hari ini mendampingi Ketua Komisi IV DPR RI untuk menyerahkan bantuan 5 ton benih, empat unit cultivator traktor, dua unit alat tanam, dan 10 unit pompa air,” ungkapnya.
Dikatakan Arman, saat ini harga gabah pun telah dinaikkan dari Rp6.000 menjadi Rp6.500. Pemerintah pun telah menganggarkan Rp12triliun untuk menangani persoalan irigasi. Dan semua persoalan pertanian akan segera ditanani dari hulu sampai hilirnya.
“Kami tegaskan, tidak boleh ada lagi sawah yang kebanjiran. Kami mohon kepada stakeholder terkait juga bisa bekerja sama untuk membantu para petani,” imbuhnya.
BACA JUGA : 200 Hektar Lahan Persawahan di Bantul Tergenang Banjir, Mentan RI Berikan Bantuan Pompa Air
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogjaprov.go.id