Polres Lakukan Investigasi Keracunan Massal Hajatan di Tempel Sleman

Polres Lakukan Investigasi Keracunan Massal Hajatan di Tempel Sleman

Sejumlah mobil ambulan bersiaga di posko kesehatan Klinik Pratama HM Sosromiharjo, usai lebih dari 130 orang mengalami keracunan yang diduga menyantap makanan hajatan di Dusun Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Sleman. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

SLEMAN, diswayjogja.id - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal memeriksa pihak-pihak yang berhubungan dalam kasus keracunan pada sebuah acara hajatan di Dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, DIY.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, menjelaskan pihaknya sudah mengumpulkan informasi di lokasi pada kasus yang terjadi pada Sabtu(8/2/2025). Meskipun, saat itu belum ada pihak yang bisa diperiksa.

"Pihak yang punya acara juga (menjadi korban keracunan) korban, bahkan besan-besannya di rumah sakit semua, opname. Jadi tadi kami hanya wawancara aja, mau kami bawa ke kantor untuk pemeriksaan, tapi masih di rumah sakit," kata Riski, Senin, (10/2/2025).

Riski mengungkapkan pihaknya juga berencana memeriksa penyedia jasa katering dalam acara hajatan itu. Pasalnya, makan yang dikonsumsi para tamu, termasuk penyelenggara hajatan, diduga jadi penyebab keracunan. 

BACA JUGA :  Ratusan Orang Keracunan di Sleman Usai Makan di Hajatan, Posko Kesehatan Didirikan

BACA JUGA :  Ratusan Warga Alami Demam dan Diare, Sampel Makanan Dibawa Dinkes Sleman

"(Penyedia jasa) kan yang tahu (asal) kateringnya dari mana, beli di mana kan yang punya hajatan. Kami harus periksa sumbernya dulu, yang punya hajatan," jelasnya.

Selain itu, dia telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dalam hal hasil pengecekan sampel makanan. Pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai hal itu.

Sebelumnya, sebanyak 130 orang lebih mengalami keracunan usai diduga mengonsumsi hidangan hajatan pernikahan salah satu warga di Dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman.

Kepala Puskesmas Tempel 1, dr Diana Kusumawati, mengungkapkan keluhan yang dialami oleh warga yakni diare dan demam usai mengonsumsi makanan dan minuman di acara hajatan pernikahan tersebut.

BACA JUGA : Soal Keracunan MBG di Sukoharjo, Jubir Presiden: Mereka Sudah Ceria dan Kondisinya Membaik

BACA JUGA : Dosen Gizi UNISA Yogyakarta Soroti Penyajian Menu dan Antisipasi Potensi Keracunan Program MBG

"Yang paling banyak dialami warga keluhannya adalah diare dan demam. Jadi, yang sudah agak berat karena diarenya ditambah sama demam," ungkapnya, Minggu (9/2/2025).

Penanganan yang dilakukan oleh tim kesehatan yakni dimulai dari posko kesehatan atau puskesmas sebelum dirujuk ke Rumah Sakit. Hal tersebut untuk mengurangi beban di Rumah Sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: