Fakta Mengejutkan! Keracunan Massal MBG di Sleman Disebabkan Cemaran Bakteri dari Air Cuci Ompreng

Fakta Mengejutkan! Keracunan Massal MBG di Sleman Disebabkan Cemaran Bakteri dari Air Cuci Ompreng

Ilustrasi menu bergizi gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah, program gizi pemerintah yang tengah jadi sorotan akibat kasus keracunan massal di Sleman.--Foto: HO (IST)

SLEMAN, diswayjogja.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman akhirnya memastikan penyebab keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kapanewon Mlati dan Berbah adalah cemaran bakteri berbahaya. 

Kepastian ini diperoleh setelah hasil uji laboratorium terhadap sampel sisa makanan program Menu Bergizi Gratis (MBG) keluar pada Selasa (30/9/2025). 

Temuan ini menambah sorotan publik terhadap program MBG yang digadang-gadang sebagai salah satu program unggulan pemerintah.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sleman, dr. Khamidah Yuliati, menjelaskan bahwa hasil laboratorium dari dua lokasi menunjukkan pola serupa. 

“Hasil lab untuk yang keracunan makanan di Mlati dan Berbah hampir sama, ada cemaran bakteri,” katanya.

Berdasarkan hasil uji laboratorium, pada kasus di Kapanewon Berbah ditemukan tiga jenis bakteri berbahaya. 

BACA JUGA : 14 Dapur MBG Yogyakarta Diawasi Ketat, Uji Kualitas Makanan hingga Sertifikasi SPPG

BACA JUGA : Pakar Politik UGM: Program MBG Harus Diperbaiki, Bukan Proyek Bancakan

“Hasil laboratorium untuk kejadian keracunan MBG di Berbah menunjukkan adanya tiga cemaran bakteri, yakni Escherichia coli (E. coli), Staphylococcus, dan Bacillus,” ucapnya.

Sementara itu, hasil uji dari kasus keracunan di Kapanewon Mlati juga mengungkapkan temuan serupa dengan jenis bakteri yang berbeda. 

“Untuk kejadian di Mlati, hasil lab menunjukkan ada cemaran Escherichia coli, Clostridium species, dan Staphylococcus,” tuturnya.

Lebih lanjut, Dinkes Sleman juga menemukan fakta bahwa kontaminasi tidak hanya terdapat pada makanan, tetapi juga pada perlengkapan yang digunakan untuk mendistribusikan menu MBG.

“Omprengnya juga diswab, diperiksa, dan ternyata ada E. coli. Itu artinya sumber cemarannya dari air yang digunakan untuk mencuci,” jelasnya.

Temuan ini semakin diperkuat dengan menu yang disajikan saat kejadian. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: