Guru Besar UGM Nilai Program MBG Tak Cukup Cegah Stunting
Pojok Bulaksumur UGM Edisi Januari 2025 membahas soal progam MBG dengan menghadirkan (kiri ke kanan) Wahyudi Kumorotomo, Dr. Toto Sudargo, dan Prof Subejo, Rabu (15/1/2025) di Balairung UGM.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Guru Besar Fisipol UGM Prof Wahyudi Kumorotomo, menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah Prabowo Subianto tak cukup untuk mencegah angka stunting di Indonesia.
Menurutya, untuk mencegah stunting tak cukup melalui program MBG.
"Target dan tujuan program MBG itu mengurangi kemiskinan dan stunting, nah ini agak sulit nyambungnya, ini sangat komprehensif. Tak cukup sekali lewat MBG," ungkapnya saat acara Pojok Bulaksumur di Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (15/1/2025).
Wahyudi menyebutkan, masih banyak masyarakat yang salah menafsirkan stunting, dengan badan anak yang kurus dan kecil.
"Stunting itu jangan hanya badannya kecil, tapi pertumbuhan otaknya memadai. Sering salah tafsir, apalagi disebut badannya kurus," katanya.
BACA JUGA : Program Makan Bergizi Gratis Digelar Perdana, Sasar 1.239 Siswa Sekolah di Sleman
BACA JUGA : Hari Pertama Makan Bergizi Gratis, Kantin Sekolah di Sleman Kurangi Jualan Nasi
Meskipun demikian, Wahyudi mendukung penuh program MBG yang telah dimulai sejak tanggal 6 Januari 2025. Dia juga meminta para orangtua tidak mengambil kesempatan dalam program tersebut.
"Saya setuju bahwa pelaksanaannya dimulai 6 Januari. Pola gratis ini jangan sampai para orangtua dimanjakan bahwa keberuntungan dari segi ekonomi soal program ini," jelasnya.
Dia juga menyesalkan anggaran dana program MBG yang disebut berasal dari kantong pribadi Presiden Prabowo. Pasalnya, akuntabilitasnya akan bermasalah.
"Mestinya berasal dari APBN, kalau dana pribadi agak susah untuk akuntabilitasnya. Memang jumlahnya sudah susut banyak dari Rp640 triliun, sekarang hanya Rp71 triliun per tahunnya untuk 19,4 juta anak Indonesia," tuturnya.
BACA JUGA : Kesiapan Sudah 97 Persen, Program Makan Bergizi Gratis di Yogyakarta Akan Dimulai 13 Januari 2025
BACA JUGA : Program Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul Belum Siap Dilakukan, Gerindra Soroti Kesiapan Dapur Sehat
Melalui program pemerintah tersebut yang menyasar anak Indonesia, Wahyudi menilai dapat meningkatkan pola gizi makan dan mempengaruhi prestasi siswa. Sehingga masyarakat perlu mendukung program tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: