Pemkab Gelontorkan Rp2,9 Miliar untuk Balai Latihan Kerja Sleman, Upaya Turunkan Angka Pengangguran
Pemkab gelontorkan Rp2,9 miliar untuk Balai Latihan Kerja Sleman--iStockphoto
Data peserta akan terunggah di sistem SIAPkerja Kementerian Tenaga Kerja. Perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja akan mengakses dan merekrut pekerja melalui sistem ini.
Biasanya, Dinas akan memberi informasi mengenai loker di sektor formal. Sedangkan banyak peserta pelatihan yang memilih untuk bekerja di sektor informal sebagai wiraswasta.
BACA JUGA : Penurunan Alokasi Anggaran DPUPKP Bantul Pada APBD 2025 Mencapai Rp32 Miliar
BACA JUGA : Defisit Tinggi, Alokasi APBD 2025 untuk DPUPKP Bantul Berpotensi Berubah dan Turun Jumlahnya
“Seperti perempuan yang kebanyakan ngurus rumah memilih informal. Dari sini, lulusan BLK yang memilih wiraswasta, kami bantu juga dari sisi modal bekerja sama dengan UPT Pengelolaan Dana Penguatan Modal. Kami beri rekomendasi untuk pinjaman lunak, untuk modal usaha. Kalau mau jadi Pekerja Migran Indonesia juga kami fasilitasi,” katanya.
Lulusan BLK dan LPK yang memilih wiraswasta juga akan dibantu melalui program pendampingan. Erny menyebutnya dengan Tenaga Kerja Mandiri (TKM). TKM akan mendapat bimbingan Tenaga Kerja Swasta (TKS) yang merupakan binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Lebih jauh, Dinas juga menggelar semacam mini job fair bernama Taxi Pekerja setiap Kamis Pon. Dalam program ini, Dinas mengundang dua hingga empat perusahaan untuk merekrut pencari kerja di Mal Pelayanan Publik.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sleman mencatat ada penurunan TPT sejak tiga tahun terakhir. Pada 2022, TPT ada 4,78%, 2023 ada 4,47%, dan 2024 ada 4,13%. Adapun jumlah penduduk Sleman yang masuk usia angkatan kerja pada periode yang sama, secara berurutan, yaitu 698.907 orang, 657.041 orang, dan 684,783 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com