Dari Pemulung Menjadi Pengolah Sampah, Muhammadiyah Gandeng Kelompok Pemulung Mardiko di Bantul

Dari Pemulung Menjadi Pengolah Sampah, Muhammadiyah Gandeng Kelompok Pemulung Mardiko di Bantul

Rumah Produksi Pengolahan Sampah Mardiko (Makaryo Adi Katon) merupakan transformasi dari Kelompok Pemulung Mardiko yang didampingi Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, di TPA Piyungan, Bantul.--Dok. PP Muhammadiyah

Limbah non-organik saat ini direncanakan akan diolah menjadi konblok. Sementara sampah organik akan dijadikan pakan untuk maggot, dan maggot ini nanti akan menjadi pakan ternak ayam petelur yang ke depannya akan diintegrasikan dengan Rumah Produksi Pengolahan Sampah Mardiko.

Selain rumah produksi, pengolahan sampah yang dilakukan oleh Mardiko ini juga menyediakan truk penjemputan sampah yang saat ini mengambil sampah di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.

BACA JUGA : Atasi Sampah yang Menggunung, TPST di Sleman Jadi Tombak Utama Pengelolaan

BACA JUGA : Tumpukan Sampah di Yogyakarta, Forpi Tuntut Pemkot Segera Benahi

Sebelumnya, anggota Mardiko awalnya berjumlah 450-500 orang. Jumlah itu mengalami penyusutan setelah ada covid-19 dan penutupan TPA Piyungan. Bahkan, akronim nama dari Mardiko yang kini memiliki menjadi Makaryo Adi Katon dari sebelumnya Makaryo Adi Ngayogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: