2.000 Ton Sampah Diangkut ke TPA Piyungan Biar Tak Terlihat Wisatawan

2.000 Ton Sampah Diangkut ke TPA Piyungan Biar Tak Terlihat Wisatawan

Seumlah truk pengangkut sampah dan aktivitas para pekerja di depo Mandala Krida, Kota Yogyakarta, Selasa (24/12/20240) yang sempat disidak oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menegaskan telah memindahkan 2 ribu ton sampah di kota Yogyakarta ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) atau TPA Piyungan Bantul. Hal tersebut untuk membuat wisatawan di DIY merasa aman dan nyaman. 

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, menjelaskan pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah melakukan rapat kordinasi untuk kesiapan penanggulangan sampah hingga akhir tahun. 

"Sehingga kami mengupayakan mengoptimalkan sarana yang ada untuk menggeser sampah di Kota Yogyakarta ke TPA Piyungan sampai dengan akhir tahun, supaya wisatawan yang datang tidak ketemu tumpukan sampah, tapi ketemu tumpukan obyek wisata yang menarik," jelas Beny di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (23/12/2024). 

Menurut Beny, hingga bulan Desember telah bergerak 400 truk sampah dari kota Yogyakarta ke TPA Piyungan atau setara dengan 2.000 ton. Sementara timbunan sampah bisa mencapai 210 ton per harinya.

BACA JUGA : Penanganan Sampah di Jogja, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Diklaim Mampu Beroperasi 24 Jam

BACA JUGA : Dukung Kualitas Lingkungan Lebih Baik, Pemkot Yogyakarta Terus Optimalisasi Pengelolaan Sampah

"Sampah di kota normal saja, timbunan sampah bisa mencapai 210 ton sehari. Padahal kalau kemampuan angkutnya, 180 ton, dan masih ada sisa sampah 30 ton perhari. Berarti itu akan numpuk sampahnya," terang Beny.

Volume sampah di kota Yogyakarta bakal bertambah saat libur Nataru ini. Pasalnya, Pemda DIY memprediksi 1,7 juta orang akan berlibur ke DIY. Sementara rata-rata timbunan sampah di kota Yogyakarta mencapai 0,5 atau setengah kilogram sampah per orang. 

"Jadi bisa dihitung sebetulnya, dari kalkulasi kunjungan wisata yang bergerak ke DIY, dikali per orang, sudah ketemu itu secara teorinya. Kita bisa lihat, wisatawan di atas mobil, itu bisa sampahnya tambah banyak, sehingga pergrakan soal sampah seperti itu," jelasnya. 

Untuk itu, sebagai antisipasi awal pihaknya meminta DLH untuk mempersiapkan kerangka otimalisasinya hingga tahun depan dan dalam jangka waktu ke depan. 

BACA JUGA : Pengelolaan Sampah ITF Bawuran Ditargetkan Tuntas Akhir Januari, Siap Beroperasi Februari 2025

BACA JUGA : Atasi Sampah yang Menggunung, TPST di Sleman Jadi Tombak Utama Pengelolaan

Pemkot Yogyakarta akan Mengoperasikan Mesin Pembakar Sampah atau Insinerator

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta akan mengoperasikan mesin pembakar sampah atau insinerator pada tahun 2025 mendatang. Hal ini merupakan upaya salah satu solusi penanganan sampah yang masih menjadi sorotan. 

Sekretaris DLH Kota Yogyakarta Lusiningsih menjelaskan pihaknya akan mengoperasikan empat mesin pembakar sampah pada bulan Januari 2025 di dua wilayah, yaitu di Sitimulyo Bantul dan Giwangan Kota Yogyakarta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: