Antisipasi Lonjakan Sampah Lebaran 2025, TPA Piyungan Dibuka Darurat

Sekda DIY, Benny Suharsono (kiri) dan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo (kanan), usai meninjau bahan pangan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (14/3/2025).--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal membuka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan secara darurat, khusus untuk membantu menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Yogyakarta hingga tuntas.
Upaya itu dilakukan sebagai antisipasi adanya lonjakan sampah pada periode libur Lebaran 2025 di Kota Yogyakarta.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono menyatakan pihaknya masih melayani urusan persampahan Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Namun porsi maupun kuota terbanyak memang diberikan untuk Kota Yogyakarta. Salah satunya dikategorikan permasalahan sampah di Kota Yogyakarta masih perlu dikebut agar cepat tertangani.
"Saya akan membuka TPA Piyungan sampai Kota Yogyakarta tuntas menyelesaikan persoalan sampah. Jadi jangan dikira TPA Piyungan sudah ditutup Desember tahun lalu, namun tidak mungkin saya lakukan saklek. Kita bersama melihat fakta di lapangan seperti apa tonase sampahnya, selanjutnya membuat peta jalan penyelesaian," ucap Beny saat ditemui usai pemantauan ketersediaan pasokan dan harga jelang Idulfitri di Ngampilan, Yogyakarta, Jumat (14/03/2025).
Beny menyampaikan Pemkot Yogyakarta sendiri tengah berupaya mengosongkan depo-depo sampah yang berada di tempat strategis. Menurutnya, langkah dan kebijakan yang diambil Wali Kota Yogyakarta yang baru untuk mengosongkan depo-depo sampah di Kota Yogyakarta merupakan langkah yang konkret. Setelah depo sudah kosong, lalu rencananya Pemkot Yogyakarta akan membuat manajemen baru untuk penanggulangan sampah di hulu dan hilir.
BACA JUGA : ITF Bawuran Mampu Olah Sampah 50 Ton Per Hari, Uji Coba Sampel Sampah dari Kawasan Bawuran
BACA JUGA : Terjunkan KKN Tematik, Sejumlah Kampus di Yogyakarta Dukung Pengelolaan Sampah DIY
Kehadiran Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran secara fungsional, dikatakan Beny juga akan membantu Pemkot Yogyakarta mempercepat penanganan sampah di wilayah tersebut. Terlebih incinerator yang dimiliki ITF Bawuran dimungkinkan untuk ditingkatkan agar permasalahan sampah selama bertahun-tahun itu segera tuntas. Selain itu, sebanyak 11 perguruan tinggi di DIY juga sudah berkomitmen akan membantu menangani sampah di hulu.
"Jika Pemkot Yogyakarta ingin memanfaatkan ITF Bawuran maka tinggal negosiasi dengan pihak ketiga yang telah ditunjuk sebagai pengelola. ITF Bawuran sendiri mempunyai kapasitas untuk membakar 50 ton sampah residu per hari," katanya.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengaku pihaknya senantiasa berkoordinasi dan meminta arahan Pemda DIY dalam membuat kebijakan penanganan sampah di Kota Yogyakarta. Salah satunya, pihaknya mengambil langkah untuk membersihkan dan mengosongkan depo-depo sampah yang berada di tempat tempat strategis di wilayah Kota Yogyakarta yang ditarget selesai pada H-3 menjelang lebaran tahun ini.
"Saya memperkirakan bisa membersihkan 15 depo sampah di tempat strategis menjadi prioritas jelang libur lebaran. Antara lain depo sampah yang ada di dekat Stasiun Lempuyangan dan depo-depo sampah lainya di Kota Yogyakarta. Upaya pembersihan depo sampah tersebut sudah dimulai sejak saya dilantik hingga saat ini sudah ada lima depo yang kosongkan untuk mengantisipasi lonjakan sampah libur lebaran," ujar Hasto.
BACA JUGA : Hari Peduli Sampah Nasional, ITF Bawuran Bantul Diresmikan untuk Transformasi Sampah di DIY
BACA JUGA : Wawali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan: Maret, Semua Depo Bersih
Hasto menegaskan pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Pemda DIY terkait kerjasama atau kolaborasi pengolahan sampah di ITF Bawuran. ITF Bawuran yang tengah diujicobakan tersebut telah dilengkapi mesin incinerator baru yang mampu menampung sampah residu sampai 50 ton per hari. Kehadiran ITF Bawuran ini menjadi kekuatan baru dalam pengolahan sampah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: