2 Depo Sampah Yogyakarta Kosong, 1.607 Ton Berhasil Digeser ke TPA Piyungan
2 depo besar di barat Stadion Mandala Krida dan depo Pringgokusuman sudah kosong dari timbunan sampah-DOK.-
DISWAYJOGJA - Pemda DIY bersama Pemkot Yogyakarta berhasil menggeser timbunan sampah sebanyak 1.607 ton ke TPA Piyungan. Saat ini, 2 depo besar di barat Stadion Mandala Krida dan depo Pringgokusuman sudah kosong dari timbunan sampah.
Kepala Balai Pengelolaan Sampah DLHK DIY Aris Prasena mengatakan, penggeseran timbunan sampah ke TPA Piyungan ini dilakukan selama 3 hari. Dari mulai 25 Juni sampai 27 Juni 2024. Dalam kurun waktu tersebut, 2 depo di Mandala Krida dan Pringgokusuman menjadi prioritas pengosongan dengan menggunakan alat berat.
BACA JUGA:Temui Direktur RS Bethesda, Wagub DIY Dorong Percontohan Pengelolaan Sampah Non Medis
Sementara untuk depo-depo sampah yang lain, kata dia, dilakukan pengurangan timbunan sampah, meskipun belum sepenuhnya kosong. ”Jumlah 1607 ton ini telah sesuai target untuk tahap I. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi di Jumat dan Senin pada Tahap I ini,” kata Aris, Kamis, 27 Juni 2024.
Setelah dilakukan evaluasi pada tahap I, kata dia, selanjutkan akan dilakukan pergeseran lagi pada tahap II. Mengenai depo mana saja yang akan dijadikan prioritas, Aris menjelaskan, akan melihat dulu dari hasil evaluasinya.
Penggeseran tersebut dilakukan karena kondisi darurat. Menurut dia, apabila tidak segera ditangani akan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Aris mengatakan, untuk mengatasi tumpukan 5000 ton sampah ini, setidaknya akan ditangani dalam 2 tahapan pergeseran ke TPA Piyungan. Dia mengaku, tidak mungkin semuanya di geser ke Piyungan, tapi Kota Yogyakarta juga terus melakukan pengolahan.
BACA JUGA:Diinisiasi InSWA, Pemkab Tegal Gulirkan Pelatihan Dasar Pengelolaan Sampah Pemangku Kepentingan
“Di Kota juga ada fasilitas pengolahan yang sudah berjalan. Setidaknya mencapai 100 ton per hari. Ditambah 1600 ton yang kita geser, juga ditambah pergeseran tahap 2 nanti. Harapannya akan mampu menyelesaikan angka estimasi 5000 ton sampah ini. Jadi Kota tetap mengolah, tidak semua digeser ke Piyungan,” papar Aris. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: