Serangan Monyet Ekor Panjang, DKPP Bantul segera Koordinasi dengan Satpol PP

Serangan Monyet Ekor Panjang, DKPP Bantul segera Koordinasi dengan Satpol PP

Serangan monyet ekor panjang di Bantul membuat resah masyarakat-Foto by commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp-

JOGJA, diswayjogja.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Kabupaten Bantul mengaku belum menemukan solusi untuk mengatasi serangan monyet ekor panjang yang menyerang lahan pertanian di empat kapanewon di Kabupaten Bantul.

Serangan monyet ekor panjang menyasar tanaman palawija seperti jagung, kacang hingga tanaman buah-buahan di Kapanewon Dlingo, Pundong, Imogiri dan Piyungan. Kejadian ini menyebabkan petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Joko mengungkapkan, pihaknya sejatinya telah menggelar Koordinasi Rencana Pengendalian Monyet Ekor Panjang di Kebun Buah Mangunan. 

Namun, dari hasil koordinasi tersebut belum ada titik temu terkait apa yang akan dilakukan untuk mengatasi serangan monyet ekor panjang yang selama ini menyerang lahan pertanian warga.

BACA JUGA : Ribuan Penduduk Palestina Tewas, Kayed Al-Maery: Israel Ingin Mengubah Peradaban Palestina

BACA JUGA : Antisipasi Jelang Masa Libur Nataru, PT. Pertaminan Patra Niaga Jateng Lakukan Sejumlah Persiapan

Makanan di Habitat Monyet Habis

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo, mengatakan jika serangan monyet ekor panjang ini merupakan fenomena tahunan. 

Kawasan monyet ekor panjang ini menyerang saat kemarau panjang dan ketika stok makanan di habitat monyet tersebut sudah habis.

"Di Kapanewon Dlingo sendiri, serangan monyet ekor panjang terhadap tanaman palawija telah menyebabkan kerugian hingga Rp400 juta. Belum kerugian petani di tiga kapanewon lainnya," katanya, Jumat (13/12/2024).

Belum Ada Solusi Atasi Monyet Ekor Panjang

DKPP Bantul saat ini berkomunikasi dengan BKSDA DIY, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), untuk meminimalkan kerugian petani. 

Namun hingga saat ini belum ada solusi. "Jelas petani mengeluh, kita juga telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak namun belum ada jalan keluarnya," ujar Joko.

BACA JUGA : Dinilai Sudah Berjalan Baik, Menteri PPPA Arifah Fauzi Apresiasi Pemberdayaan Ekonomi di Kamwis Purbayan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.idntimes.com