Reservasi Hotel di Kota Jogja untuk Libur Natal dan Tahun Baru Sudah Mencapai 85 Persen

Reservasi Hotel di Kota Jogja untuk Libur Natal dan Tahun Baru Sudah Mencapai 85 Persen

Tingkat reservasi hotel di Jogja libur natal dan akhir tahun sudah mencapai 85%--iStockphoto

JOGJA, diswayjogja.id - Kunjungan wisata periode libur Natal dan Tahun Baru di Kota Jogja sudah mulai terdeteksi dari jumlah reservasi hotel.

Dari catatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jogja, tingkat reservasi akhir tahun sudah mencapai 85%.

Ketua PHRI Jogja, Dedy Pranowo, menjelaskan untuk wilayah Kota Jogja, data reservasi untuk 24 Desember 2024 sampai 1 Januari 2025, sudah mencapai 85%.

“Tapi ada beberapa hotel terutama non bintang yang sampai 1 Januari masih ada sisa, keterisiannya baru 60 sampai 70 persen,” ujarnya, Sabtu (14/12/2024).

BACA JUGA : Libur Nataru, Kenaikan Harga Kamar Hotel di DIY Tidak Boleh Lebih dari 75Persen

BACA JUGA : Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Tingkat Reservasi Kamar Hotel di Bantul Masih Rendah

Sedangkan tingkat keterisian saat ini, juga sudah menunjukkan peningkatan yakni sekitar 75%, meningkat dari periode sebelumnya di kisaran 60%-70%.

Meski demikian, peningkatan ini masih terpusat di wilayah tengah, belum merata ke semua wilayah.

“Masih Malioboro yang menjadi favorit. Ini tugas kami untuk bisa meratakan. Makanya korwil Malioboro dan sekitarnya kita minta untuk bisa mengalihkan ke sektor selatan, timur, utara dan barat. Jadi masih terpusat di tengah, kalau bicara Kota Jogja,” ungkapnya.

Ia optimistis pada libur Tahun Baru tersebut, sangat berpotensi hotel-hotel di Kota Jogja terutama yang bagian tengah bisa terisi 100%.

BACA JUGA : Oase Hijau di Atap Phoenix Hotel Yogyakarta, Upaya Kota Pelajar dalam Mendukung Keberlanjutan Lingkungan

BACA JUGA : Pengelola Kamwis Tawarkan Paket Wisata Melalui Kerjasama Dengan Hotel

“Saya optimis, terutama di wilayah tengah. Kalau wilayah pinggir ya 85 sampai 90 persen sudah bagus. Reservasi data kami melebihi tahun lalu. Semoga ga ada kejadian kejadian yang meng-cancel,” ujarnya.

Dilihat dari bintangnya, hotel Bintang tiga sampai lima cenderung terisi lebih banyak dibanding Bintang dua, Bintang satu dan non bintang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com