TPS3R Caturharjo Jadi Satu-satunya TPS3R yang Mengolah Sampah Plastik di Bantul
Salah satu pengolahan sampah di Kabupaten Bantul-jogjapolitan.harianjogja.com-
JOGJA, diswayjogja.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul memastikan jika pada awal 2025, akan memiliki satu Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) yang fokus mengolah sampah plastik menjadi HDPE (High Density Polyethylene).
Teknologi pengolahan sampah tersebut sejauh ini baru akan dijakanlan untuk TPS3R Caturharjo, Pandak yang pembangunannya ditargetkan selesai pada akhir 2024.
Adapun besaran anggaran yang digunakan untuk pembangunan TPS3R Caturharjo menggunakan Dana Kesitimewaan (Danais) dengan nilai Rp1,2 miliar.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Bantul, Rudy Suharta mengatakan pada akhir 2024, pihaknya sedang mengebut pengerjaan tiga TPS3R yang ada di Bumi Projotamansari.
BACA JUGA : Atasi Sampah yang Menggunung, TPST di Sleman Jadi Tombak Utama Pengelolaan
BACA JUGA : Diklaim Mampu Olah Sampah hingga 49 Ton Per Hari, TPST Modalan Bantul Resmi Beroperasi
Ketiga TPS3R tersebut adalah TPS3R Bantul, TPS3R Caturharjo dan TPS3R Potorono. Ketiga TPS3R itu mendapatkan bantuan dari Danais dan sejauh ini masih dalam tahap finalisasi pembangunan dan ditargetkan selesai pada akhir 2024.
Untuk TPS3R Potorono proyek pembangunan menelan Rp 1,6 miliar dari Danais dan telah dalam penyelesaian pembangunan.
Sedangkan TPS3R Bantul mendapatkan Rp 940 juta dari Danais dan ditarget selesai pada akhir 2024. Lalu, kata Rudy, ada TPS3R Caturharjo yang mendapatkan anggaran dari Danais Rp 1,2 miliar.
“Diharapkan nantinya ketiga TPS3R ini mampu mengatasi masalah sampah dan membantu keberadaan TPS3R lainnya, serta TPST Dingkikikan, TPST Modalan, dan ITF Niten yang saat ini mulai beroperasi,” kata Rudy, ditemui Jumat (13/12/2024).
BACA JUGA : TPST Modalan Bantul Resmi Beroperasi, Diklaim Mampu Mengolah Sampah Sebanyak 49 Ton Per Hari
BACA JUGA : Kunjungi TPA di Bantul, Menteri Lingkungan Hidup Katakan Sampah Makanan Masih Jadi Masalah Serius
Lebih lanjut Rudy mengatakan, berbeda dengan TPS3R lainnya, khusus TPS3R Caturharjo nantinya akan menjadi satu-satunya TPS3R yang mengolah sampah plastik menjadi HDPE. Sebab, sampah organik yang ada di Kalurahan Caturharjo, saat ini sudah teratasi dengan adanya pembuatan jugangan atau lubang di tanah.
“Karena sampah sampah daun, sisa makanan maupun sayur sayuran rumah tangga yang tidak dapat diolah kembali oleh masyarakat itu dimasukkan di jugangan yang dibuat di lahan pekarangan atau lahan kosong di sekitar lingkungan tinggal mereka,” jelas Rudy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com