TPS3R Caturharjo Jadi Satu-satunya TPS3R yang Mengolah Sampah Plastik di Bantul
Salah satu pengolahan sampah di Kabupaten Bantul-jogjapolitan.harianjogja.com-
Rudy juga menandaskan jika hasil olahan dari TPS3R yang berupa biji plastik dan HDPE di TPS3R Caturharjo tersebut saat ini telah ada offtaker atau pihak yang membeli hasil produksi atau layanan.
“Sudah ada beberapa off taker yang siap untuk menampungnya. Dan, sejauh ini dari TPS3R yang ada di Bantul, baru TPS3R Caturharjo yang mampu mengolah sampah menjadi cacahan plastik dan HDPE,” ungkapnya.
BACA JUGA : Penanganan Sampah di Jogja, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Diklaim Mampu Beroperasi 24 Jam
BACA JUGA : Bank Sampah Bisa Menjadi Strategi Dalam Pengelolaan Sampah di Sektor Hulu
Hanya saja disinggung mengenai kemampuan produksi, Rudy mengaku kemungkinan TPS3R Caturharjo masih sangat terbatas.
Ia memperkirakan jika TPS3R itu mulai beroperasi setiap hari mampu mengolah sampah menjadi cacahan plastik dan HDPE sekitar 1-2 ton. “Tapi, ini kan cukup membantu mengurangi masalah sampah yang ada,” jelasnya.
Kepala DLH Kabupaten Bantul Bambang Purwadi Nugroho mengatakan jika pihaknya mendapatkan bantuan Dana Keistimewaan sebanyak Rp 6 miliar.
Dana tersebut, tidak hanya untuk membangun TPS3R Bantul, TPS3R Caturharjo dan TPS3R Potorono. Namun juga Danais yang langsung disalurkan ke Pemerintah Kalurahan untuk melakukan penanganan sampah melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
BACA JUGA : Pengelolaan Sampah di Bantul Diklaim Telah Menyerap Sebanyak 200 Tenaga Kerja
BACA JUGA : Pengelolaan Sampah yang Buruk, Pemkot Yogyakarta Buka Suara Terkait Respon Menteri Lingkungan Hidup
Beberapa kalurahan yang mendapat Danais untuk pengelolaan sampah tahun ini seperti Kalurahan Guwosari di Pajangan, Panggungharjo di Sewon, dan Karangtengah di Imogiri.
Selain itu, saat ini, Bambang menyebut ada sekitar 512 bank sampah dan 350 gerakan sedekah sampah yang tersebar di seluruh wilayah Bantul. “Ini sebagai bentuk upaya kami mengatasi masalah sampai di Bantul,” jelasnya.
Sementara di 2025, diakui oleh Bambang, di APBD 2025 DLH Bantul mendapatkan anggaran senilai Rp 70 miliar, atau ada tambahan Rp 6 miliar dibandingkan 2024. Penambahan anggaran itu akan tetap difokuskan untuk penuntasan darurat sampah.
“Kami optimalkan keberadaan TPST dan TPS3R yang ada. Ada juga penambahan alat untuk beberapa TPST. Kalau untuk menambah TPST, belum ada. Karena pertimbangan kami jika keberadaan TPST, ITF, dan TPS3R yang ada masih bisa dioptimalkan,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com