Libur Akhir Tahun, BPBD Bantul Himbau Wisatawan Perhatikan Cuaca Saat Berwisata untuk Hindari Risiko Bencana
BPBD Bantul mengimbau wisatawan lebih memperhatikan kondisi cuaca saat berwisata--iStockphoto
JOGJA, diswayjogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mengimbau wisatawan lebih memperhatikan kondisi cuaca saat berkunjung untuk menghindari risiko bencana.
Pasalnya, sejumlah destinasi wisata yang ada di Bantul berada di wilayah yang rawan bencana alam.
Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan, BPBD Bantul, Antoni Hutagaol mengungkapkan sejumlah destinasi wisata di Bantul memiliki potensi bencana seperti tanah longsor, banjir, dan gelombang tinggi.
Beberapa destinasi wisata di wilayah Dlingo, misalnya, selama ini berada di daerah rawan terjadi tanah longsor, terutama pada saat hujan deras.
BACA JUGA : BPBD Siapkan SE untuk Antisipasi Dampak Bencana Pohon Tumbang dan Baliho Ambruk di Kota Jogja
BACA JUGA : Siaga Banjir Besar, BPBD Sleman Siapkan 37 Unit EWS di Titik Potensi Rawan Bencana
Selain itu, kawasan wisata di sepanjang pantai selatan juga rawan terjadi gelombang tinggi, dan wisata yang terletak di sekitar sungai memiliki risiko banjir saat curah hujan meningkat.
“Posisi tempat wisata yang berada di daerah atas itu berpotensi mengalami longsor ketika terjadi hujan deras. Tanah longsor ini bisa terjadi sewaktu-waktu, tanpa dapat diprediksi secara pasti,” ujar Antoni, Senin (9/12/2024).
Ia mengingatkan agar para wisatawan memeriksa perkiraan cuaca sebelum memutuskan untuk berwisata, seperti informasi cuaca yang dirilis secara rutin oleh BMKG DIY.
Dengan memahami kondisi cuaca terkini, wisatawan diharapkan dapat menghindari berkunjung ke lokasi yang berpotensi mengalami bencana.
BACA JUGA : BPBD DIY Bakal Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hingga 2 Januari 2025
BACA JUGA : Puncak Musim Hujan Sleman Terjadi Awal 2025, BPBD Siapkan Antisipasi Penting
“Wisatawan sebaiknya selalu melihat situasi. Jika ada angin kencang saat hujan, segera cari tempat berteduh untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan,” imbuhnya.
Pihaknya mendorong agar pengelola tempat wisata lebih proaktif dalam menyiapkan berbagai perlengkapan yang dapat digunakan untuk mengantisipasi potensi bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com