Wadah untuk Makan Bergizi Gratis Diharapkan Tidak Menggunakan Bahan dari Stainless
Wadah makanan untuk uji makan siang bergizi gratis diharapkan tidak menggunakan bahan dari stainless--iStockphoto
Menurut Joko, pembagian jam makan ini akan membuat pelaksanaan program lebih efektif dan efisien.
Sebelum mulai mendistribusikan makan, sekolah akan memberi data jumlah siswa hadir dan tidak hadir. Pembagian makanan menyesuaikan jumlah siswa ini.
BACA JUGA : Ketophrak Narapraja Berlangsung Meriah, Jadi Ajang Pembuka Festival Jogja Kota 2024
BACA JUGA : UWMY Berencana Pindah ke Kampus Baru Tahun Depan di Gamping Sleman
“Kami sempat ngobrol dengan tim gizi dari Sekda Gunungkidul juga minta mereka tetap nilai gizi dipentingkan. Kami tanya juga ‘apakah kami boleh request menu’ ternyata terbuka untuk didiskusikan menu andalan tiap harinya,” katanya.
Salah satu orang tua siswa, Sri Kusmiyati mengatakan dia mendukung program andalan Presiden Prabowo tersebut. “Hal paling penting dari program ini adalah gizi; yang penting bergizi. Kami juga jadi tidak memberi bekal ke anak,” kata Kusmiyati.
Kusmiyati menambahkan anak lelakinya saat ini duduk di bangku kelas 6. Setiap pagi, Kusmiyati rutin membuatkan sarapan, begitupun dia juga rutin membuat bekal anak. Bekal makan siang yang dia buat biasanya berisi nasi, sayur dan lauk seperti ayam, ikan dan telur.
Disinggung ihwal alokasi per anak sebesar Rp 10.000 untuk program makan bergizi gratis ini, Kusmiyati mengaku kurang. Paling tidak pemerintah perlu mengalokasikan Rp 15.000. “Tapi tidak tahu ya, mungkin Rp 10.000 itu kalau dimaksimalkan mungkin [bisa],” katanya.
BACA JUGA : Festival Angkringan Siap Digelar di Seluruh Pasar Tradisional Yogyakarta
BACA JUGA : Berawal Dari Memijat Berhasil Raih Gelar Doktor di UNY, Begini Cerita Enggista Hendriko Delano
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gunungkidul, Nunuk Setyowati meminta agar guru tidak dilibatkan dalam teknis pelaksanaan program.
Guru perlu fokus untuk mengajar. Adapun selain SDN 1 Wonosari, ada tiga satuan pendidikan yang menjadi lokasi uji coba makan bergizi gratis, yaitu SMP N 1 Wonosari, SMAN 1 Wonosari, dan SMKN 3 Wonosari.
Hingga saat ini, Disdik belum mendapat petunjuk teknis pelaksanaan program. Uji coba yang sebelumnya direncanakan digelar di SDN 1 Wonosari pada Senin (9/12) juga ditunda lantaran ketidaksiapan dapur umum.
“Kalau ketika penerimaan rapot tidak bisa uji coba, ya Januari 2025 berarti. Mudah-mudahan awal tahun,” kata Nunuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com