Terdapat Tujuh Kalurahan di Sleman yang Saat ini Berstatus Sebagai Desa Mandiri Budaya
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat menghadiri kirab budaya Bedhol Projo di Kalurahan Sidokarto Kapanewon Godean-jogjapolitan.harianjogja.com-
Umumnya Desa Budaya sudah mempunyai inisiatif menggelar suatu kegiatan budaya tanpa harus dipancing terlebih dahulu. Mereka punya sistem yang mapan ketimbang Rintisan Desa Budaya.
“Sudah punya sistem karena lembaganya sudah ada, penganggarannya juga disuplai dari provinsi, aturannya juga ada dan sebagainya,” terangnya.
Sementara Desa Mandiri Budaya bahkan punya kemandirian yang lebih tinggi ketimbang Desa Budaya.
BACA JUGA : Masuk Siaga Bencana Hidrometeorologi Basah, BPBD Yogyakarta Imbau Masyarakat Harus Siap Segala Kondisi
“Kalau sudah mandiri, bagaimana kebudayaan ini menjadi basis ekonomi kreatif, harus sudah mampu seperti itu,” lanjutnya.
“Kalau dulu ada konsep tidak ada konsep dikasih anggaran, kalau sudah mandiri konsepnya apa [baru diberi anggaran],” tandasnya.
Salah satu Desa Mandiri Budaya yang ada di Sleman yaitu Kalurahan Pandowoharjo. Desa Mandiri lanjut Edy harus mampu mengakutulisasi potensi budaya yang ada.
“Ini menjadi bagian dari salah satu program Gubernur, Desa Mandiri Budaya, harapannya Desa Mandiri Budaya ini sudah mengaktualisasikan potensi budaya yang ada, sudah tidak merevitalisasi, mendata, tapi sudah harus aktualisasi Desa Mandiri Budaya,” imbuhnya.
Di Hari Jadi ke-78, Kalurahan Pandowoharjo menggelar kirab bergodo beserta rebutan gunungan di Balai Budaya Indraprastha Pandowoharjo.
Menurut Edy kegiatan tersebut merupakan contoh dari aktualisasi Desa Mandiri Budaya. “Kirab ini menjadi bagian aktualisasi dari Desa Mandiri Budaya,” ungkapnya.
Lurah Pandowoharjo, Catur Sarjumiharta menuturkan sebagai Desa Mandiri Budaya, Pandowoharjo harus mampu memunculkan ide-ide yang inovatif dan kreatif untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com