Klub Buku Yogyakarta, Wadah untuk Mereka Si Penyuka Buku dan Pecinta Diskusi
Klub Buku Yogyakarta, wadah para pecinta buku di Kota Pelajar--Foto by X @KlubBuku_Yogya
Sementara belum tentu tingkat kesibukan dan keluangan waktu anggota KBY bisa sama.
BACA JUGA : Kisah Bakmi Prapanca Jogja, Dimasak Langsung Oleh Juru Masak Spesial Edi Sarmoko
BACA JUGA : 10 Kedai Bakmi Jawa Paling Legendaris yang Ada di Jogja, Bumbunya Medok Banget
Kegiatan KBY kemudian bisa terakomodir secara daring, melalui WhatsApp Group (WAG) dan media sosial. Di hari Senin, ada Senin Movie.
Agenda itu berupa diskusi film di WAG dengan satu pemantik. Hari berikutnya ada Selasa Sastra, membahas semua hal tentang sastra, misalnya esai, cerpen, dan lainnya.
Berlanjut, di hari Rabu terdapat diskusi buku secara daring, yang mirip dengan BBK. Sementara hari setelahnya ada Kamis Lebih Dekat, agenda perkenalan satu atau dua anggota KBY di WAG.
Beberapa orang akan bertanya tentang orang yang ditunjuk. Di Jumat Barokah, ada diskusi yang temanya bebas, biasanya sesuai keahlian masing-masing anggota.
“Ada juga Sabtu Kenangan, isinya diskusi tentang hal-hal yang dulu pernah ramai, tapi sekarang enggak ada. Misalnya SMS yang disingkat-singkat, pernah juga bahas warnet,” katanya.
Dengan berbagai dinamikanya, KBY tetap eksis dari awal berdiri hingga hari ini. Belum pernah kegiatan KBY vakum dalam waktu yang lama.
Purma merasa komunitas sejenis ini tetap perlu ada dan terus hidup.
“Beberapa orang tertentu pengen punya waktu tersendiri, pengen ketemu orang untuk punya waktu baca buku bersama. Ada yang ingin enggak cuma baca buku, tapi ngobrolin dengan sesama orang yang suka baca buku,” kata Purma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com