Klub Buku Yogyakarta, Wadah untuk Mereka Si Penyuka Buku dan Pecinta Diskusi

Klub Buku Yogyakarta, Wadah untuk Mereka Si Penyuka Buku dan Pecinta Diskusi

Klub Buku Yogyakarta, wadah para pecinta buku di Kota Pelajar--Foto by X @KlubBuku_Yogya

Anggota termuda yang pernah bergabung di KBY masih sekolah di sekolah lanjutan tingkat atas. Sementara tertua berusia sekitar 40-an tahun.

Agenda Klub Buku Yogyakarta

Agenda KBY paling konsisten dari awal hingga hari ini berupa diskusi buku sebulan sekali. Kini namanya Bengong Bersama KBY (BBK). 

Konsepnya dinamis. Awalnya, semua orang membawa buku masing-masing, yang seringnya berbeda-beda. Sekarang konsepnya diskusi satu buku dengan satu pemantik.

BACA JUGA : Pemkot Jogja Berkomitmen Akhiri Epidemi HIV / AIDS Pada Tahun 2030 Mendatang

BACA JUGA : Dari Bermain Bersama Hingga Bentuk Komunitas, Begini Solidaritas Para Penggebuk Drum di Jogja

Di akhir BBK, ada pengundian yang mengarah pada lima orang. Penerima undian akan mengajukan buku rekomendasinya. 

Setelahnya akan ada voting, dengan suara terbanyak akan menjadi buku bahasan, sekaligus pemantiknya.

“Peserta enggak harus baca dulu bukunya. Dinamain bengong, karena kebanyakan yang dateng malah banyak yang belum baca bukunya, lebih banyak bengongnya. Bahkan mereka baru tertarik baca bukunya setelah diskusi,” kata Purma, laki-laki berusia 29 tahun tersebut.

BBK biasanya akan ramai apabila bukunya berasal dari penulis terkenal, contohnya karya Eka Kurniawan. 

Tema buku yang bertepatan dengan isu yang sedang ramai dibahas juga berpotensi membuat peserta cukup ramai. 

Salah satu tema buku yang berpapasan dengan isu yang sedang ramai dibahas, misalnya buku Akhir Penjantanan Dunia karya Ester Lianawati, saat sedang ramai membahas feminisme.

Kegiatan luring, namun sifatnya tentatif dari KBY termasuk nonton film bersama. Lantaran belum punya sekretariat, maka setiap agenda KBY berpindah-pindah. 

Biasanya dari café ke café. Agenda nonton film KBY juga pernah bekerja sama dengan Moviebox Jogja.

Di samping itu, agenda luring tentatif lainnya berupa perpustakaan jalanan. Lokasi perpustakaan jalanan yang pernah KBY lakukan seperti di Kotabaru, Titik Nol KM, Pasar Wiguna, hingga Lembah UGM.

Memenuhi Ruang Maya

BBK, nonton film, hingga perpustakaan jalanan memang tidak sering berlangsung di KBY. Butuh relawan yang perlu menyiapkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com