Ruang Melamun Bisa Dijadikan Rekomendasi Toko Buku Lawas di Kota Jogja

Ruang Melamun Bisa Dijadikan Rekomendasi Toko Buku Lawas di Kota Jogja

Salah Satu Koleksi Buku di Toko Buku Ruang Melamun Jogja-jogjapolitan.harianjogja.com-

Pada dasarnya, Bagas membeli buku lawas berlandaskan isi atau tema pada tulisannya. Kondisi buku juga menjadi pertimbangan untuk menentukan harga.

Pada dasarnya hakikat buku adalah untuk dibaca. Meski terdapat kondisi tertentu yang membuat buku rusak dan susah dibaca sekalipun akan tetap dia beli, untuk kemudian dijual kembali.

“Ada yang beli untuk menikmati sampulnya. Ada juga buku yang mahal karena saking susahnya nyari buku itu, jadi kondisi apapun tetap dibeli,” kata Bagas. “Nama Ruang Melamub udah ada sejak dulu. Emang suka melamun, itu hobinya enggak ada pilihan lain, biasanya cuma itu.”

BACA JUGA : Sri Paduka Dorong Panahan DIY Agar Berkiprah Di Kancah Internasional

BACA JUGA : Explore Jogja Lewat Lomba Fotografi Bertema Sumbu Filosofi Jogja Untuk Dunia

Berburu Harta Karun

Bagas masih punya banyak sumber daya saat merintis jual-beli buku lawas dengan prinsip berupa keuntungan koneksi penjual buku dan pasar yang melimpah.

Keuntungan itu terutama saat awal Ruang Melamun berdiri yang penjualan online masih sedikit. Sementara saat ini, penjualan online semakin populer.

Sehingga tidak jarang tempat untuk penjualan atau kulakan buku lawas Bagas menjualnya langsung ke konsumen. Semakin banyak pencari buku lawas, maka semakin meningkat juga harganya.

“Banjir banget [penjualan buku lawas di] online, semua orang punya hak menjual langsung di online ke siapapun. [Mendapatkan buku lawas saat ini] lebih susah, yang cari lebih banyak,” kata Bagas.

Bagas sadar ada ‘lubang’ besar di dalamnya meski hidup dari penjualan buku secara online. Penjualan online minim interaksi yang berkualitas.

Terkadang pembeli menempatkan diri sebagai raja dan di beberapa waktu dan kondisi, transaksi online terasa kurang manusiawi.

Maka dari itu, perlu lah Ruang Melamun hadir dalam bentuk offline. Supaya interaksi tetap terjaga, buku tetap hidup seperti seharusnya, dan merawat melamun agar lebih berkualitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com