Wakil Gubernur DIY : Pencak Silat Harus Tetap Relevan Di Tengah Dinamika Zaman

Wakil Gubernur DIY : Pencak Silat Harus Tetap Relevan Di Tengah Dinamika Zaman

ilustrasi pencak silat-e-ujian.id-

diswayjogja.com - UNESCO menetapan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2019 membawa makna sangat penting untuk Indonesia. Tetapi, tantangan yang paling besar untuk seni bela diri asli Indonesia ini yaitu bagaimana kita menjaga pencak silat supaya tetap relevan di tengah dinamika zaman.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Gubernur DIY, yakni KGPAA Paku Alam X ketika sedang membaca sambutan Gubernur DIY di acara Penutupan Pencak Wisata Budaya Festival Pencak Silat Tahun 2024, pada hari Sabtu (26/10) malam.

Bertempat di Kawasan Titik 0KM Yogyakarta, Sri Paduka mengatakan bahwa untuk menjaga relevansi pencak silat dengan semua zaman sampai dengan di masa depan, semua pihak perlu untuk menjaga kesamaan persepsi.

"Upaya ini sekaligus tujuannya untuk menghindari komersialisasi yang bisa mengikis esensi dan nilai-nilai tradisional dari pencak silat. Sebab esensinya, penetapan oleh UNESCO ini adalah pengakuan internasional atas nilai budaya pencak silat sebagai warisan yang hidup, mencerminkan identitas, tradisi, serta nilai-nilai luhur masyarakat yang mempraktikkannya," ungkap Sri Paduka.

BACA JUGA : SiBakul Halal Festival Siap Kawal Pertumbuhan Ekonomi Syariah

BACA JUGA : Peringatan HORI ke-78, Tingkatkan Kerjasama Stabilisasi Ekonomi

Sri Paduka mengatakan, pengakuan dunia untuk pencak silat ini juga menegaskan kalau pencak silat bukan hanya sebagai seni bela diri, tapi juga merupakan bagian dari kekayaan budaya yang meliputi aspek spiritual, seni, filosofis, dan sejarah. Dan perlu disadari juga bahwa status WBTB ini juga bisa meningkatkan industri pariwisata budaya.

"Saya percaya, Pencak Wisata Budaya jadi upaya yang nyata dalam menjaga relevansi dan esensi Pencak Silat. Maka dari itu, saya sampaikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi aktif, baik itu sebagai peserta lomba ataupun sebagai penampil atau pengisi kegiatan," imbuh Sri Paduka.

Menurut Sri Paduka, berkat adanya keterlibatan dari seluruh pihak, pencak silat bisa menjadi warisan yang sampai detik ini bisa tetap hidup, dan bukan semata-mata menjadi kenangan masa lalu. "Mari kita semua memantapkan komitmen, terus jadi duta, sesuai kompetensi masing-masing, untuk kekayaan budaya yang sudah mendapatkan rekognisi dan apresiasi global ini," ajak Sri Paduka.

Pada kesempatan yang sama, hadir juga Kepala Dinas Kebudayaan DIY, yakni Dian Lakshmi Pratiwi dan Ketua KONI DIY, yakni Djoko Pekik Irianto. Pencak Wisata Budaya Festival Pencak Silat Tahun 2024 ini dilaksanakan atas kerja sama dari Dinas Kebudayaan DIY dan Paseduluran Angkringan Silat Yogyakarta.

BACA JUGA : BPR Bank Jogja Siap Untuk Meningkatkan Layanan Digital

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Gelar Acara Gender Champion Award 2024

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, yakni Dian Lakshmi Pratiwi di dalam laporannya mengatakan bahwa DIY sudah jadi salah satu pengusul pencak silat menjadi WBTB dunia dari keseluruhan pengusulan Indonesia.

Pencak Wisata Budaya Festival Pencak Silat 2024 ini juga adalah tindak lanjut dari pemeliharaan dan pengembangan pencak silat lewat berbagai program kegiatan yang inovatif, kreatif yang berupa ragam kegiatan kebudayaan.

"Kami berharap agenda ini tak hanya menjadikan pencak silat sebagai salah satu cabang olahraga tradisional yang cukup dinikmati, tapi juga sebagai bentuk pengembangan dan pengendalian tata nilai yang terkandung dalam pencak silat. Dan nilai-nilai inilah yang harus ditularkan ke generasi muda kita," ungkapnya.

Sebagai rangkaian keseluruhan Pencak Wisata Budaya Festival Pencak Silat 2024, Dian berkata bahwa beberapa acara yang sudah digelar, seperti Pencak Wisata Budaya yang diselenggarakan di tanggal 24 hingga 26 Oktober 2024 bertempat di Desa Wisata Turi, Sleman. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan pendalaman teknis jurus dan pengenalan mendalam mengenai pencak silat, serta berbagai warisan budaya takbenda diantaranya seperti wayang, keris, dan gamelan.

BACA JUGA : DIY Siap Untuk Memaksimalkan Pengelolaan Keuangan Daerah

BACA JUGA : Pemda DIY Pastikan Proyek JJLS Di Gunungkidul Terus Berjalan

"Kami juga sudah menggelar kegiatan Lomba Koreografi Pencak Anak yang diikuti ratusan anak dari berbagai perguruan pencak silat se-Indonesia. Workshop dan seminar tentang silat di era sekarang dan tantangan untuk ke depan, serta bazaar. Dan sebagai puncak acaranya, malam ini diselenggarakan Pencak 4 Jam yang diikuti ratusan pendekat silat dari banyak paguyuban pencak silat se-Indonesia," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://jogjaprov.go.id