Debit Air Sungai Menurun, Petani Desa Kalinusu Brebes Semakin Kesulitan

Debit Air Sungai Menurun, Petani Desa Kalinusu Brebes Semakin Kesulitan

MENURUN- Debit Sungai Pemali yang menurun menyulitkan petani untuk mendapatkan pengairan bagi lahan pertanian di wilayah Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu.-TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES -

BUMIAYU, DISWAYJOGJA - Intensitas hujan yang berkurang sejak satu bulan terakhir ini, mulai dirasakan dampaknya oleh para petani di Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu. Mereka mengalami kesulitan mendapatkan pengairan terhadap lahan pertanian, seiring dengan menyusutnya debit air di sungai Keruh.

Khambal, pengurus kelompok tani setempat mengatakan, dari sekitar 32 hektar lahan pertanian di wilayahnya, hampir semua merupakan tadah hujan. Dengan kondisi yang terjadi saat ini, para petani tidak dapat lagi mengolah lahan pertanian mereka.

"Para petani padi, hanya dapat menikmati hasil panen dua kali setiap tahunnya," ungkap Khambal, Kamis, 11 Juli 2024.

BACA JUGA:Hama Wereng Batang Coklat Kian Mengganas, Petani di Kabupaten Brebes Panen Dini

Dia mengatakan, sebelumnya para petani mendapat suplai air dengan memompa dari aliran Sungai Keruh bagi yang kebetulan lahannya berdekatan. Namun dengan semakin mengecilnya debit air di sungai, maka hal tersebut menjadi kendala bagi petani.

"Petani menggunakan pompa dengan sistem sewa Rp 25 ribu/jam. Dimana untuk lahan 0,4 hektar dibutuhkan sekitar 6 hingga 5 jam pemompaan, namun dua hari tanah sudah kembali kering," jelasnya.

Para petani, lanjut dia, telah berupaya dengan beralih jenis tanaman sejak hujan tidak lagi mengguyur dengan, dengan jenis tanaman jagung dari sebelumnya menanam padi.

"Hal ini dilakukan dengan pertimbangan, jenis tanaman jagung lebih sedikit membutuhkan suplai air. Petani tetap harus mengeluarkan biaya pengairan untuk memompa, meskipun tidak seperti menanam padi," terangnya.

Wasid, Kades Kalinusu menyampaikan, masyarakat maupun petani di Desa Kalinusu, saat ini tengah menunggu perbaikan Bendung Notog sungai Keruh yang ada di Desa Kalisumur, Kecamatan Bumiayu yang rusak akibat terjangan banjir.

"Tidak hanya wilayah Desa Kalisumur, tapi juga wilayah Kalinusu dan beberapa desa lain, mengandalkan irigasi Notog yang masih rusak. Keberadaannya sangat dinantikan warga khususnya masyarakat petani," ucapnya.

BACA JUGA:Meresahkan, Serangan Kawanan Babi Hutan Rusak Tanaman Petani di Tiga Desa Wilayah Brebes

Sektor pertanian ini menjadi andalan perekonomian mayoritas warga Desa Kalinusu, hanya saja terbatasnya pengairan lahan kerap menjadi permasalahan yang terjadi setiap tahun. 

"Masyarakat petani tentunya sangat berharap pada perbaikan bendung ini, karena dipandang mampu mengatasi kendala pengairan yang selama ini selalu terjadi setiap tahun saat kemarau datang," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: