Gempa M 4,6 Guncang Batang Jateng, 10 Desa Terdampak
RUSAK PARAH - Bangunan perpustakaan SDN Kalisalak Batang yang terdampak gempa batang.-NOVIA RACHMAWATI/RADAR PEKALONGAN-
BATANG, DISWAYJOGJA - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu, 7 Juli 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menuturkan gempa terjadi sekitar pukul 14.35 WIB.
Lokasi gempa terletak sekitar 6 kilometer barat daya Batang dengan kedalaman 10 kilometer. ”Gempa Mag: 4.6, 07-Jul-2024 14:35:25WIB, Lok:6.97LS, 109.72BT (6 km BaratDaya BATANG-JATENG), Kedlmn: 10 km,” bunyi peringatan BMKG di X.
BMKG menuturkan informasi gempa ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.
BACA JUGA:BPBD Kota Tegal Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana, 200 Mahasiswa Simulasi Hadapi Gempa
Akibat perisitiwa itu, warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah, lari berhamburan menjauhi pantai saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,6 mengguncang wilayah tersebut.
Muktiningsih, 25, warga Batang yang tengah bekerja di sebuah kafe dan berada di pesisi Pantai Ujungnegoro mengaku tiba-tiba merasakan getaran gempa yang cukup kuat.
”Pas gempa aku lagi kerja di pantai kerasa banget gempanya. Langsung tengok air laut aman enggak, rob atau air enggak surut. Alhamdulilah aman,” kata Mukti.
Dia merasa panik dan berlari ke tempat terbuka bersama para pengunjung hingga karyawan kafe lainnya. ”Pada lari keluar ke jalan, karyawan dan pengujung. Panik pada lari ke tempat yang terbuka, kerasa banget guncangannya,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang, Ulul Azmi mengatakan, 10 desa/kelurahan yang terdampak gempa yang tersebar di 3 kecamatan. Wilayah terdampak paling banyak adalah Kecamatan Batang, yakni Kelurahan Proyonanggan Utara, Kelurahan Proyonanggan Tengah, Kelurahan Kauman, Kelurahan Karangasem Utara, Kelurahan Karangasem Selatan, dan Desa Kalisalak.
Selain itu, di Kecamatan Warungasem ada 3 desa terdampak, yakni Cepagan, Candiareng, dan Lebo. Sementara untuk Kecamatan Wonotunggal ada di Siwungu.
Lanjut Ulul, gempa juga telah membuat 14 bangunan mengalami kerusakan bervariasi, dari rumah warga, sekolah, perkantoran pemerintah/swasta, sampai Masjid Agung Batang yang mengalami kerusakan ringan.
BACA JUGA:Gempa Tuban Dirasakan Warga Tegal, Sejumlah Anak Kos Panik
”Selain itu, ada empat warga yang menjadi korban karena tertimpa reruntuhan bangunan. Ada yang luka ringan dan ada yang dilarikan ke RSUD Batang,” terangnya.
SEKOLAH RUSAK
Sebanyak tiga sekolah di Kecamatan Batang turut terdampak oleh gempa di Batang sebesar 4,6 Magnitudo. Yakni SDN Kalisalak, SDN Proyonanggan 02 dan juga SMPN 7 Kalisalak.
Gempa yang terjadi pada Minggu jelang sore, 7 Juli 2024 Pukul 14.35 WIB ini membuat perpustakaan SDN Kalisalak rusak parah. Selain itu membuat plafon kelas 7B SMPN 7 Batang ambruk. Dan turut mengimbas kerusakan kerpus di SDN Proyonanggan 02 Batang.
”Sementara dari data yang masuk tiga sekolah itu. Yang paling parah di Perpustakaan SDN Kalisalak Batang yang rusak parah. Semoga tidak ada kerusakan lagi,” ujar Kepala Disdikbud Batang Bambang Suryantoro Sudibyo saat diwawancarai Minggu Sore, 7 Juli 2024.
Pihaknya belum bisa menghitung kerugian materil. Namun dipastikan tidak ada korban jiwa lantaran gempa terjadi saat liburan sekolah.
”Sementara tim kami masih mencatat kerugiannya, namun kami sudah sampaikan ke Kepala Sekolah agar Kegiatan Belajar Mengajar pada tanggal 22 Juli nanti bisa tetap berjalan,” harapnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 7 Batang M. Santoso, satu ruang kelas mengalami kerusakan parah. ”Kalau SMP N 7 yang rusak parah satu kelas, kelas 7 B, kalau yang lainnya hanya kecil kecil saja, misal ada genteng jatuh, kemudian ada tembok cuil,” ujarnya.
Dia menyebut, gempa mengakibatkan eternit atau langit-langit ruang kelas 7 B ambrol seluruhnya. Lalu beberapa bagian dinding juga retak-retak.
Selain itu, dinding retak juga ditemukan di sebagian ruang kelas 8 serta ruang guru. Tembok ruang guru ada yang retak hingga jatuh.
Santoso, sapaan akrabnya, menyebut saat kejadian ada dua guru yang sedang lembur mengurusi ijazah siswa. Guru itu langsung menghubungi usai gempa terjadi.
”Saya dapat laporan dari ibu guru yang lembut tadi. Kemudian saya langsung turun ke TKP dan langsung melihat sendiri gitu. Kerusakan hanya di kelas 7 B,” jelasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: